Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengajukan pinjaman dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp200 miliar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, Faizal Piu, di Gorontalo, Sabtu, mengatakan, pemerintah kabupaten akan memanfaatkan dana PEN untuk optimalisasi pembangunan infrastruktur di daerah itu.

Pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk membangun jalan dan jembatan di 11 kecamatan sebesar Rp170 miliar dan gedung baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki mencapai Rp30 miliar.

"Kita akan membangun gedung dua lantai di areal rumah sakit tersebut, dengan alokasi anggaran Rp14 miliar dan pengadaan alat kesehatan (alkes) mencapai Rp16 miliar," katanya.

Untuk infrastruktur jalan dan jembatan, di antaranya diarahkan membangun jalan di Desa Buata dan Tombulilato, Kecamatan Atinggola.

Harapannya, infrastruktur itu akan meningkatkan perekonomian di sektor pertanian dan pariwisata, juga sektor lainnya.

Sebanyak 18 kriteria harus dipenuhi Pemkab untuk mendapatkan pinjaman tersebut. 17 kriteria diantaranya yaitu pernyataan bupati terkait kesediaan menerima dana PEN.

Serta penyampaian kerangka acuan kerja (KAK) terhadap pemanfaatan anggaran yang telah dipenuhi.

Masih 1 kriteria lagi, yaitu rekomendasi dari pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait kesiapan daerah dalam rangka peminjaman tersebut yang akan dilakukan melalui rapat koordinasi bersama Kementerian Keuangan dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), yang akan dilakukan secara virtual bersama bupati, dihadiri DPRD.

Ia memastikan, pengembalian pinjaman PEN akan dilakukan selama 8 tahun. "Teknis pengembaliannya sesuai mekanisme yang telah diatur, yaitu bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU)," katanya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021