Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Sampah pengunjung Festival Boalemo 2015, area Pantai Bolihutuo, Gorontalo, berserakan setelah acara pembukaan dilangsungkan dan dibuka oleh pejabat terkait pada Kamis.
Pantauan Antara, sampah sisa bungkus makanan dan minuman berserakan di dekat pengunjung berkerumun seperti di bibir pantai, tenda-tenda berteduh dan area penjual makanan.
Jumlah tempat sampah juga mencukupi meski di sebagian tempat sudah penuh. Setidaknya di setiap 15-20 meter di area bibir pantai terdapat tempat sampah meski tetap saja sampah berserakan di area pantai.
Sementara itu, musim kemarau dan cuaca terik hampir sepanjang hari di Gorontalo belakangan ini membuat sejumlah titik lokasi Festival Boalemo berdebu karena ada area-area yang belum ditutup dengan paving atau masih berupa tanah. Akibatnya, debu akan beterbangan apabila ada pengunjung yang berjalan melewati.
Debu juga akan semakin beterbangan jika ditambah dengan kendaraan yang melintas di sekitar area yang belum ditutup paving itu.
Saat pembukaan, debu beterbangan hebat seperti saat dua helikopter yang membawa sejumlah pejabat mendarat di area pembukaan Festival Boalemo.
Kendati demikian, acara tetap berlangsung meriah dengan sejumlah kegiatan seperti pelepasan benih ikan kerapu di dasar laut, aksi sejumlah penerjun payung dari unsur TNI, parade pesawat tempur Sukhoi, penampilan kesenian dan parade kapal.
Pengunjung tampak antusias seperti saat pesawat tempur, penerjun payung dan parade kapal melintasi area utama pembukaan Festival Boalemo yang dihadiri sejumlah tamu undangan dan masyarakat.
Pengunjung banyak berebut tempat paling depan guna melihat kegiatan penyemarak festival tersebut. Tidak ketinggalan, beberapa dari mereka juga menyempatkan diri untuk memotret momen-momen aksi penyemarak festival.
Beberapa anak juga berlari-larian, seperti saat berebut melihat helikopter rombongan pejabat mendarat. Mereka tetap berusaha menjadi yang terdepan untuk melihat meski kerap dicegah para aparat keamanan yang bertugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Pantauan Antara, sampah sisa bungkus makanan dan minuman berserakan di dekat pengunjung berkerumun seperti di bibir pantai, tenda-tenda berteduh dan area penjual makanan.
Jumlah tempat sampah juga mencukupi meski di sebagian tempat sudah penuh. Setidaknya di setiap 15-20 meter di area bibir pantai terdapat tempat sampah meski tetap saja sampah berserakan di area pantai.
Sementara itu, musim kemarau dan cuaca terik hampir sepanjang hari di Gorontalo belakangan ini membuat sejumlah titik lokasi Festival Boalemo berdebu karena ada area-area yang belum ditutup dengan paving atau masih berupa tanah. Akibatnya, debu akan beterbangan apabila ada pengunjung yang berjalan melewati.
Debu juga akan semakin beterbangan jika ditambah dengan kendaraan yang melintas di sekitar area yang belum ditutup paving itu.
Saat pembukaan, debu beterbangan hebat seperti saat dua helikopter yang membawa sejumlah pejabat mendarat di area pembukaan Festival Boalemo.
Kendati demikian, acara tetap berlangsung meriah dengan sejumlah kegiatan seperti pelepasan benih ikan kerapu di dasar laut, aksi sejumlah penerjun payung dari unsur TNI, parade pesawat tempur Sukhoi, penampilan kesenian dan parade kapal.
Pengunjung tampak antusias seperti saat pesawat tempur, penerjun payung dan parade kapal melintasi area utama pembukaan Festival Boalemo yang dihadiri sejumlah tamu undangan dan masyarakat.
Pengunjung banyak berebut tempat paling depan guna melihat kegiatan penyemarak festival tersebut. Tidak ketinggalan, beberapa dari mereka juga menyempatkan diri untuk memotret momen-momen aksi penyemarak festival.
Beberapa anak juga berlari-larian, seperti saat berebut melihat helikopter rombongan pejabat mendarat. Mereka tetap berusaha menjadi yang terdepan untuk melihat meski kerap dicegah para aparat keamanan yang bertugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015