Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo menilai Festival Pesona Saronde 2021 di Pulau Saronde, Kecamatan Ponelo Kepulauan, belum tepat digelar secara langsung di masa pandemi COVID-19.
"Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih berlangsung agar penularan virus corona terhenti. Bahkan di ruang publik, pembatasan dilakukan ketat, seperti orang ke pasar harus dipastikan sudah divaksin. Jika belum, diminta ke gerai yang disiapkan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Mikdad Yeser di Gorontalo, Kamis.
Sehingga penyelenggaraan sebuah festival yang akan dihadiri kalangan pejabat dari pusat dan beberapa daerah tetangga, dinilai belum tepat dan tidak terlalu urgen di masa pandemi ini.
Jika alasannya untuk penyerapan anggaran yang sudah direncanakan, maka kondisi itu dinilai tidak berpihak pada kepentingan publik.
Namun jika alasannya untuk kepentingan pelaksanaan kalender pariwisata nasional tahunan, maka lebih tepat digelar secara virtual atau memanfaatkan media digital.
Banyak hal yang dapat diinovasikan dalam upaya promosi, menarik minat kunjungan dan forum diskusi grup. Tidak harus mengumpul banyak orang di satu lokasi, yang dapat memunculkan kesenjangan sosial di tengah PPKM ini.
Olehnya, DPRD meminta pemerintah daerah memberi keterangan jelas terkait penyelenggaraan festival yang akan digelar secara langsung tersebut, direncanakan pada 18 September 2021.
Jika untuk kepentingan promosi, sebaiknya memanfaatkan platform digital yang telah banyak dilakukan daerah lain.
Sehingga tidak harus mengumpul banyak orang, memboyong banyak petugas untuk menerapkan pembatasan. Pemerintah daerah sebaiknya melakukan penghematan anggaran agar dapat membiayai kepentingan penanggulangan COVID-19.
Serta menghindari kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan dan melanggar disiplin protokol kesehatan.
Ia berharap, pemerintah daerah mengevaluasi ulang kepentingan penyelenggaraan festival di masa pandemi ini apalagi jika kegiatannya monoton dari tahun ke tahun, maka lebih baik tidak digelar.
"Jangan mengorbankan keselamatan banyak orang hanya untuk kepentingan yang tidak berdampak luas khususnya untuk kegiatan perekonomian masyarakat," katanya pula.
DPRD sangat mendukung kegiatan promosi pariwisata untuk meningkatkan kepariwisataan daerah ini di berbagai aspek apalagi di tengah gempuran pandemi COVID-19.
Namun penyelenggaraan sebuah festival di tengah bencana kesehatan dunia, tentu perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak memunculkan reaksi negatif di ruang publik.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih berlangsung agar penularan virus corona terhenti. Bahkan di ruang publik, pembatasan dilakukan ketat, seperti orang ke pasar harus dipastikan sudah divaksin. Jika belum, diminta ke gerai yang disiapkan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Mikdad Yeser di Gorontalo, Kamis.
Sehingga penyelenggaraan sebuah festival yang akan dihadiri kalangan pejabat dari pusat dan beberapa daerah tetangga, dinilai belum tepat dan tidak terlalu urgen di masa pandemi ini.
Jika alasannya untuk penyerapan anggaran yang sudah direncanakan, maka kondisi itu dinilai tidak berpihak pada kepentingan publik.
Namun jika alasannya untuk kepentingan pelaksanaan kalender pariwisata nasional tahunan, maka lebih tepat digelar secara virtual atau memanfaatkan media digital.
Banyak hal yang dapat diinovasikan dalam upaya promosi, menarik minat kunjungan dan forum diskusi grup. Tidak harus mengumpul banyak orang di satu lokasi, yang dapat memunculkan kesenjangan sosial di tengah PPKM ini.
Olehnya, DPRD meminta pemerintah daerah memberi keterangan jelas terkait penyelenggaraan festival yang akan digelar secara langsung tersebut, direncanakan pada 18 September 2021.
Jika untuk kepentingan promosi, sebaiknya memanfaatkan platform digital yang telah banyak dilakukan daerah lain.
Sehingga tidak harus mengumpul banyak orang, memboyong banyak petugas untuk menerapkan pembatasan. Pemerintah daerah sebaiknya melakukan penghematan anggaran agar dapat membiayai kepentingan penanggulangan COVID-19.
Serta menghindari kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan dan melanggar disiplin protokol kesehatan.
Ia berharap, pemerintah daerah mengevaluasi ulang kepentingan penyelenggaraan festival di masa pandemi ini apalagi jika kegiatannya monoton dari tahun ke tahun, maka lebih baik tidak digelar.
"Jangan mengorbankan keselamatan banyak orang hanya untuk kepentingan yang tidak berdampak luas khususnya untuk kegiatan perekonomian masyarakat," katanya pula.
DPRD sangat mendukung kegiatan promosi pariwisata untuk meningkatkan kepariwisataan daerah ini di berbagai aspek apalagi di tengah gempuran pandemi COVID-19.
Namun penyelenggaraan sebuah festival di tengah bencana kesehatan dunia, tentu perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak memunculkan reaksi negatif di ruang publik.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021