Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango mendorong pengembangan transaksi digital penjualan hasil tambak udang bioflok di Desa Huntu Barat, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou di Gorontalo, Senin, mengatakan Pemkab Bone Bolango terus mendorong penerapan setiap transaksi dalam daerah dengan sistem digital.
"Saya berharap agar lebih banyak pengelola tambak bisa berjualan melalui platform digital," ujar Hamim.
Hamim mengatakan ditambak ikan Desa Huntu Barat membudidayakan empat jenis ikan melalui teknologi bioflok, sehingga proses dan pemeliharaan lebih cepat.
"Disini ada ikan lele, ikan nila, ikan mas, dan ikan gurame. Ada 15 deplot di lahan yang berukuran 8 × 15 meter ini," ucap Hamim.
Hamim menuturkan jika tambak ikan ini bisa dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh hasilnya akan maskimal dalam tiga hingga empat kali panen dan bisa menyuplai ikan yang bisa untuk dikonsumsi.
"Ini jika dikelola dengan sungguh-sungguh dengan nilai kelola yang tidak sampai Rp200 juta, dalam tiga hingga empat kali panen sudah bisa menghasilkan, selain bibit juga bisa menyuplai ikan yang sudah bisa dikonsumsi," tutur dia.
Ia juga berharap agar inspirasi dari Desa Huntu Barat bisa diikuti oleh desa lain atau masyarakat secara individu, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak di Kabupaten Bone Bolango.
"ini tentu bisa menciptakan lapangan kerja, bisa mengembangkan kemandirian warga.
"Paling utama juga kita ingin mengubah pemikiran warga untuk tidak mengandalkan bantuan yang habis pakai tetapi bagaimana bantuan ini bisa memberdayakan kehidupan mereka agar lebih maju dan baik," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou di Gorontalo, Senin, mengatakan Pemkab Bone Bolango terus mendorong penerapan setiap transaksi dalam daerah dengan sistem digital.
"Saya berharap agar lebih banyak pengelola tambak bisa berjualan melalui platform digital," ujar Hamim.
Hamim mengatakan ditambak ikan Desa Huntu Barat membudidayakan empat jenis ikan melalui teknologi bioflok, sehingga proses dan pemeliharaan lebih cepat.
"Disini ada ikan lele, ikan nila, ikan mas, dan ikan gurame. Ada 15 deplot di lahan yang berukuran 8 × 15 meter ini," ucap Hamim.
Hamim menuturkan jika tambak ikan ini bisa dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh hasilnya akan maskimal dalam tiga hingga empat kali panen dan bisa menyuplai ikan yang bisa untuk dikonsumsi.
"Ini jika dikelola dengan sungguh-sungguh dengan nilai kelola yang tidak sampai Rp200 juta, dalam tiga hingga empat kali panen sudah bisa menghasilkan, selain bibit juga bisa menyuplai ikan yang sudah bisa dikonsumsi," tutur dia.
Ia juga berharap agar inspirasi dari Desa Huntu Barat bisa diikuti oleh desa lain atau masyarakat secara individu, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak di Kabupaten Bone Bolango.
"ini tentu bisa menciptakan lapangan kerja, bisa mengembangkan kemandirian warga.
"Paling utama juga kita ingin mengubah pemikiran warga untuk tidak mengandalkan bantuan yang habis pakai tetapi bagaimana bantuan ini bisa memberdayakan kehidupan mereka agar lebih maju dan baik," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021