Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Ramdhan Pade mengatakan pihaknya ingin mengurangi ketergantungan pasar terhadap kedelai impor.

Dinas Pertanian, tambahnya di Gorontalo, Jumat, mendorong petani untuk meningkatkan kualitas kedelai lokal, agar mampu bersaing dengan kedelai impor sehingga pasokan ke Gorontalo dapat dikurangi.

Dari hasil survei potensi pasar kedelai di Gorontalo, jumlah rata-rata penjualan kedelai oleh distributor dan pengecer sebesar 215 ton per bulan.

Sedangkan produksi kedelai lokal di Gorontalo hanya mencapai rata-rata 32 ton per bulan, sehingga sisanya masih mengandalkan pasokan kedelai impor.

Menurutnya masih ada defisit 183 ton yang belum bisa dipasok oleh petani lokal, sehingga hal itu dapat menjadi peluang ke depan.

“Kami ingin memfasilitasi petani lokal agar menghasilkan kedelai lokal berkualitas. Kemarin kami sudah bertemu untuk membahasnya dalam rapat koordinasi peluang usaha substitusi impor kedelai,” tambahnya.

Dalam rakor tersebut, salah satu yang dibahas adalah menjamin pembelian kedelai lokal dengan harga bersaing, sekaligus memastikan ketersediaan kedelai lokal di tingkat pasar sehingga secara bertahap bisa mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor.

“Idealnya ada kesepakatan antara produsen dan pelaku usaha kedelai,. Petani harus memproduksi kedelai secara kontinyu dan berkualitas, sedangkan pelaku usaha bersedia untuk membeli produk lokal sesuai dengan harga pasar,” jelasnya.

Ia berharap kesepakatan tersebut akan segera terwujud, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021