Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) intensif melakukan edukasi dan sosialisasi keamanan pangan segar tahun 2015, bagi masyarakat di daerah itu.
"Kegiatan edukasi dan Sosialisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya keamanan pangan segar," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Gorontalo Femmy Wati Umar, belum lama ini.
Kebiasaan mengonsumsi pangan yang beragam bergizi dan seimbang bukan berarti aman dari cemaran, baik cemaran kimia maupun mikroba yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
Sebab berdasarkan hasil pantauan atas kondisi keamanan pangan segar, masih ditemukan adanya ketidaksesuaian, antara lain dalam praktek rantai pangan segar yang tidak memenuhi standar keamanan pangan.
"Di lain sisi pengetahuan, keterampilan serta kesadaran masyarakat dalam menyediakan memilih dan mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi dan seimbang yang aman untuk dikonsumsi masih sangat rendah," ujarnya.
Sehingganya BKP memandang perlu untuk melakukan sosialisasi keamanan pangan, terutama kandungan zat beracun yang terdapat dalam tanaman pangan, seperti sayuran-sayuran, umbi-umbian serta buah-buahan.
"Tujuanya bukan hanya untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sebagai konsumen, tetap juga kepada para petani agar dapat memahami bahwa penggunan pestisida secara berlebihan dalam produk pertanian dapat membahayakan," terangnya.
Ia menambahakn sosialisasi keamanan pangan segar ini, adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam memproduksi dan mengokonsumsi pangan segar yang aman melalui penyebarluasan informasi tentang keamanannya
"Sebab Makanan yang mengandung racun akan membuat tubuh kita gampang sakit, menurunkan kualitas stamina dan kesehatan, serta dapat menyebabkan kematian apabila dikonsumsi dalam waktu lama," jelas Femmy.
Dalam setiap sosialisasi yang dilaksanakan BKP secara terbuka mempraktekkan cara mengolah sayur dan buah-buahan yang aman bagi kesehatan, serta cara memilih produk pertanian yang aman dan sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Kegiatan edukasi dan Sosialisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya keamanan pangan segar," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Gorontalo Femmy Wati Umar, belum lama ini.
Kebiasaan mengonsumsi pangan yang beragam bergizi dan seimbang bukan berarti aman dari cemaran, baik cemaran kimia maupun mikroba yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
Sebab berdasarkan hasil pantauan atas kondisi keamanan pangan segar, masih ditemukan adanya ketidaksesuaian, antara lain dalam praktek rantai pangan segar yang tidak memenuhi standar keamanan pangan.
"Di lain sisi pengetahuan, keterampilan serta kesadaran masyarakat dalam menyediakan memilih dan mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi dan seimbang yang aman untuk dikonsumsi masih sangat rendah," ujarnya.
Sehingganya BKP memandang perlu untuk melakukan sosialisasi keamanan pangan, terutama kandungan zat beracun yang terdapat dalam tanaman pangan, seperti sayuran-sayuran, umbi-umbian serta buah-buahan.
"Tujuanya bukan hanya untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sebagai konsumen, tetap juga kepada para petani agar dapat memahami bahwa penggunan pestisida secara berlebihan dalam produk pertanian dapat membahayakan," terangnya.
Ia menambahakn sosialisasi keamanan pangan segar ini, adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam memproduksi dan mengokonsumsi pangan segar yang aman melalui penyebarluasan informasi tentang keamanannya
"Sebab Makanan yang mengandung racun akan membuat tubuh kita gampang sakit, menurunkan kualitas stamina dan kesehatan, serta dapat menyebabkan kematian apabila dikonsumsi dalam waktu lama," jelas Femmy.
Dalam setiap sosialisasi yang dilaksanakan BKP secara terbuka mempraktekkan cara mengolah sayur dan buah-buahan yang aman bagi kesehatan, serta cara memilih produk pertanian yang aman dan sehat.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015