Artisanal Gold Council (AGC) dan Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) yang didanai Global Affairs Canada membantu fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri pada penambang emas di Desa Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
"Hal ini dilakukan agar dampak ke lingkungan dan masyarakat tidak berbahaya seperti menggunakan merkuri," kata Manajer Proyek Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI), Agni Kristia Pratama, saat serah terima fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri di Manado, Sabtu.
Hal ini dilakukan sebagai upaya membuka peluang pasar emas bagi penambang emas skala kecil (PESK) melalui Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) di bawah naungan Artisanal Gold Council (AGC) dan Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) yang didanai oleh Global Affairs Canada.
Agni Pratama mengatakan tujuan PERS agar para penambang emas skala kecil (PESK) lebih ramah lingkungan dan bebas merkuri.
PERS menunjukan jalan yang membawa pelaku pasar lokal PESK untuk mengganti cara pengelolaan emas mereka saat ini menjadi sistem pengelolaan yang bebas merkuri serta ramah terhadap lingkungan, lebih murah dan dapat diakses masyarakat penambang skala kecil.
Ketua Koperasi Batu Emas Hendri Walukow mengapresiasi semua bantuan fasilitas dan pendampingan dari Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) di bawah naungan Artisanal Gold Council (AGC) dan Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) yang didanai oleh Global Affairs Canada.
"Banyak upaya yang telah dilakukan untuk penambang rakyat di Tatelu baik dari produksi hingga pemasaran," katanya.
Dia mengatakan sebelumnya terkendala d sistem penjualan karena harga jual yang tidak menguntungkan para penambang.
“Kami bersyukur dengan bantuan AGC dan YEAI kami bisa menjual emas langsung di PT. Antam yang harganya kompetitif dan tidak merugikan penambang," katanya.
Hal ini juga, katanya, dapat meningkatkan dari segi ekonomi serta berdampak bagi koperasi, penambang, pembeli serta semua yang berkompeten di bidang pertambangan yang berada di Koperasi Batu Emas.
Kadiskop dan UMKM Pemprov Sulut Ronald Sorongan mengatakan agar para penambang mandiri bergabung dalam koperasi.
"Banyak bantuan seperti ini, tapi penerima harus dalam bentuk koperasi atau berbadan hukum," katanya.
Kadis Lingkungan Hidup Pemprov Sulut Marly Gumalag mengatakan pihaknya berterima kasih atas bantuan ini untuk para penambang rakyat agar serius memperhatikan lingkungan.
Dia mengatakan agar sama-sama menjaga lingkungan dan masyarakat tetap sehat dan terbebas dari bahan berbahaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021