Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa, menegaskan akan memperketat penjagaan di perbatasan, terutama pelabuhan, guna mencegah ancaman gelombang ketiga penyebaran COVID-19.

Langkah itu ditempuh menyusul ditemukannya 10 orang positif test antigen COVID-19, ketika tiba di Pelabuhan Penyeberangan Kota Gorontalo pada Minggu (14/11).

Ia mengaku khawatir kasus positif akan membludak, karena lolosnya warga yang positif COVID-19 masuk ke Gorontalo.

Menurutnya, petugas harus bertindak tegas saat menjaga di setiap perbatasan agar langkah pencegahan tersebut efektif.

“Kami putuskan masuk lewat jalur laut harus bisa menunjukan hasil tes antigen negatif dan surat vaksinasi COVID-19, ini menjadi syarat mutlak,” tukasnya di Gorontalo.

Pemprov akan melakukan pemeriksaan setiap penumpang yang turun, untuk memastikan tidak ada yang melanggar syarat masuk tersebut.

Ia menambahkan, bukan hanya penumpang yang harus menjalan tes antigen, tetapi seluruh buruh dan ABK kapal.

“Kalau perlu pedagang di sekitar pelabuhan juga menjalani tes, agar kita tidak kebobolan,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Jamal Nganro mengatakan 10 orang positif antigen tersebut merupakan pelajar dan mahasiswa dari Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah.

10 orang tersebut masuk ke Gorontalo karena sedang menjalani kuliah di daerah tersebut.

“Mereka masih diisolasi, belum diizinkan ke mana-mana karena menunggu hasil PCR,” imbuhnya.

 

 

 

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021