Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memastikan menutup pintu masuk perbatasan di malam pergantian tahun pada 31 Desember 2021 untuk mencegah kerumunan massa yang riskan penularan COVID-19.

Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, di Gorontalo, Kamis, mengatakan rencana tersebut pada rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Ruang Tinepo Kantor Bupati Gorontalo Utara, yang antara lain dihadiri Wakil Ketua DPRD Hamzah Sidik dan Kapolres AKBP Dicky Irawan Kesuma.

Dia menjelaskan penutupan pintu masuk perbatasan di malam pergantian tahun efektif memutus rantai penularan COVID-19.

"Kita sudah pernah menerapkannya pada malam pergantian tahun 2020. Tahun ini kita menerapkannya serupa, agar upaya mempertahankan daerah berstatus zona hijau COVID-19 berhasil," katanya.

Pintu perbatasan di wilayah timur di Kecamatan Atinggola, berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Utara, dan di wilayah barat di Kecamatan Tolinggula berbatasan dengan Sulawesi Tengah akan ditutup dari pergerakan massa untuk mengantisipasi orang berbondong-bondong masuk pusat kota setempat untuk merayakan malam pergantian tahun di Gorontalo.

"Rencananya, sesuai kesepakatan yang belum dicabut dengan pemerintah daerah tetangga, pintu masuk perbatasan ke Gorontalo akan ditutup mulai 31 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022. Penutupan tersebut termasuk di seluruh objek wisata yang ada di daerah ini," katanya.

Ia berharap, seluruh camat dapat meneruskan kebijakan itu ke kepala desa untuk disampaikan kepada masyarakat agar penerapan itu telah diawali dengan sosialisasi meluas.

Ia memastikan penutupan pintu masuk perbatasan tidak akan berdampak pada pelaksanaan ibadah Natal dan Tahun Baru bagi umat kristiani setempat.

"Umat nasrani tetap dapat beribadah Natal dan Tahun Baru di gereja dengan pengetatan disiplin protokol kesehatan (prokes)," katanya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021