Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Puluhan nelayan di pesisir Danau Limboto Provinsi Gorontalo, sejak dua bulan terakhir ini beralih profesi menjadi pedagang sayur keliling.

Arman, salah seorang nelayan yang kini alih pekerjaan menjadi pedagang sayur di Gorontalo, Rabu, mengakui memang saat ini kondisi danau Limboto tidak bisa diandalkan untuk mencari nafkah, karena tempat bermain ikan yang biasanya dijaring dan dipancing nelayan sudah dangkal akibat kemarau yang melanda daeah itu sejak empat bulan terakhir.

"Saat ini untuk menyambung kebutuhan hidup, terpaksa nelayan alih profesi menjadi pedagang sayur keliling," katanya.

Dia menjelaskan, jika bertahan dengan profesi lama yakni nelayan, maka tentunya tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga, apalagi sekarang ini harga bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikkan.

Bobi, salah seorang nelayan yang juga alih status sebagai pedagang sayur mengatakan setiap hari bersama rekan-rekan melakukan pembelian sayuran dan tempe, tahu serta minyak goreng, lalu dijajakan di lokasi pemukiman warga.

Bahkan ada yang dijajakan dengan menggunakan sepeda motor, sehingga jarak tempuh untuk berjualan setiap hari jangkauannya panjang dan hasil yang diperoleh tentunya lumayan.

Dia menjelaskan, dengan alih pekerjaan tersebut, dirinya bisa memenuhi kebutuhan hidup istri beserta dua anak dengan penghasilan ataupun keuntungan yang diperoleh setiap hari mencapai Rp75 ribu hingga Rp125 ribu.

"Pekerjaan ini kami akan geluti selama hasil tangkapan ikan di danau berkurang, jika air mulai normal maka akan kembali menjadi nelayan," Kata Bobi.

Raha, nelayan di Danau Limboto lainnya mengatakan, selain alih profesi menjadi pedagang sayur keliling, ada juga nelayan yang tidak punya modal terpaksa menjadi pengemudi becak motor (Bentor) yang setiap hari menyetor kepada pemilknya sebesar Rp20 ribu.

"Saya bersama beberapa rekan nelayan terpaksa menjadi pengemudi bentor, sebab tidak punya modal untuk membeli bahan kebutuhan yang akan dijajakan," Kata Raha.

Pewarta: M.F. Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015