Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Bencana kekeringan serta krisis air bersih di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo terus meluas ke sejumlah kecamatan dan desa, seiring musim kemarau panjang melanda daerah itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Doni Lahatie, mengatakan sebelumnya kekeringan serta krisis air hanya terjadi di 11 Kecamatan, namun sekarang telah meluas ke 19 Kecamatan.

"Berdasarkan hasil pantauan dari BPBD, memasuki Bulan Oktober 2015, bencana kekeringan dan krisis air bersih terus mengalami peluasan hingga keseluruh Kecamatan di Kabupaten Gorontalo," ujarnya.

Beberapa kecamatan yang merasakan dampak tersebut di antaranya Kecamatan Dungaliyo, Bilato, Biluhu, Batuda'a, Bongomeme, Limboto Barat, Pulubala,Tabongo, Telaga Biru, Talaga Jaya Tibawa dan lain-lain.

Indikasi tersebut nampak dari semakin banyaknya sungai yang mengering, banyaknya lahan pertanian yang mengalami kesulitan pasokan air tanah, serta keterbatasan pasokan air bersih untuk konsumsi masyarakat sekitar.

Ia mengatakan sebagai langkah penanggulangan hingga saat ini, hampir setiap hari pihaknya secara intensif menyalurkan sebanyak 20.000 Liter air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami krisis air.

Selain itu, terhitung sejak hari ini Kamis (8/10) pihaknya juga telah dipercayakan oleh Pemkab setempat untuk menyalurkan cadangan beras pemerintah ke sejumlah kelurahan dan desa yang mengalami krisis pangan.

Hal tersebut dilakukan pemerintah, karena pada musim kemarau tahun ini, hampir semua wilayah pertanian di daerah itu mengalami gagal panen/puso yang menyebabkan persediaan konsumsi lokal mengalami pengurangan.

Ia berharap semoga musim kemarau saat ini akan segera berakhir dan berbagai macam krisis yang timbul akibat kondisi itu, dapat segera teratasi sehingga kehidupan masyarakat akan kembali normal seperti sedia kala.  

Pewarta: Fadly Thaib

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015