Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin, berharap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu mulai menerapkan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang telah disosialisasikan oleh Bank Indonesia.
"Penerapan QRIS oleh pelaku UMKM di masa pandemi ini sangat menguntungkan," kata dia di Gorontalo, Minggu.
Diantaranya, dapat menghindari risiko penularan virus corona karena perpindahan uang dari tangan ke tangan.
Mencegah peredaran uang palsu, juga mencegah penipuan.
"Misalnya untuk yang berjualan daring (online), pembeli sudah memesan namun saat barang diantar ternyata membatalkan sepihak," katanya.
Dengan transaksi non tunai, kondisi tersebut dapat terhindari. Olehnya, optimalisasi produk digital dalam dunia usaha merupakan langkah yang sangat efektif dan menguntungkan pelaku usaha juga masyarakat di daerah ini.
Masyarakat di era digital saat ini, bisa mengikuti zaman sehingga berdagang pun bisa menggunakan aplikasi saja.
Bahkan untuk pedagang di pasar tradisional, dalam membayar retribusi diharapkan mulai menggunakan aplikasi QRIS.
"Yang penting punya handphone, kita bisa berdagang maupun bertransaksi tanpa harus bersentuhan atau memakai fisik," katanya lagi.
Menurut Bupati Indra, pemanfaatan QRIS juga mulai diterapkan di lingkungan pemerintahan daerah tersebut.
Sehingga penerapannya pun bisa segera masif di seluruh sektor, termasuk di ruang UMKM.
Apalagi wilayah pesisir utara Gorontalo itu, juga memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan platform digital dalam kegiatan transaksi keuangan, termasuk di sektor perikanan, peternakan dan layanan jasa.
"Saya berharap, sosialisasi oleh Bank Indonesia yang diikuti para pelaku UMKM, koperasi dan pengusaha di daerah ini pada Desember 2021, segera diikuti dengan implementasi penerapan QRIS," imbuhnya.
Sebab pemerintah daerah sangat mendukung transaksi non tunai melalui media digital.
Mengingat QRIS diyakini mampu mendorong efisiensi transaksi dan memajukan UMKM, yang akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Ditambah lagi, QRIS dapat digunakan oleh seluruh kalangan, termasuk pelaku UMKM bahkan pedagang kaki lima.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Penerapan QRIS oleh pelaku UMKM di masa pandemi ini sangat menguntungkan," kata dia di Gorontalo, Minggu.
Diantaranya, dapat menghindari risiko penularan virus corona karena perpindahan uang dari tangan ke tangan.
Mencegah peredaran uang palsu, juga mencegah penipuan.
"Misalnya untuk yang berjualan daring (online), pembeli sudah memesan namun saat barang diantar ternyata membatalkan sepihak," katanya.
Dengan transaksi non tunai, kondisi tersebut dapat terhindari. Olehnya, optimalisasi produk digital dalam dunia usaha merupakan langkah yang sangat efektif dan menguntungkan pelaku usaha juga masyarakat di daerah ini.
Masyarakat di era digital saat ini, bisa mengikuti zaman sehingga berdagang pun bisa menggunakan aplikasi saja.
Bahkan untuk pedagang di pasar tradisional, dalam membayar retribusi diharapkan mulai menggunakan aplikasi QRIS.
"Yang penting punya handphone, kita bisa berdagang maupun bertransaksi tanpa harus bersentuhan atau memakai fisik," katanya lagi.
Menurut Bupati Indra, pemanfaatan QRIS juga mulai diterapkan di lingkungan pemerintahan daerah tersebut.
Sehingga penerapannya pun bisa segera masif di seluruh sektor, termasuk di ruang UMKM.
Apalagi wilayah pesisir utara Gorontalo itu, juga memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan platform digital dalam kegiatan transaksi keuangan, termasuk di sektor perikanan, peternakan dan layanan jasa.
"Saya berharap, sosialisasi oleh Bank Indonesia yang diikuti para pelaku UMKM, koperasi dan pengusaha di daerah ini pada Desember 2021, segera diikuti dengan implementasi penerapan QRIS," imbuhnya.
Sebab pemerintah daerah sangat mendukung transaksi non tunai melalui media digital.
Mengingat QRIS diyakini mampu mendorong efisiensi transaksi dan memajukan UMKM, yang akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi daerah ini.
Ditambah lagi, QRIS dapat digunakan oleh seluruh kalangan, termasuk pelaku UMKM bahkan pedagang kaki lima.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022