Dinas Pendidikan (Disdik) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, terus mengevaluasi proses pembelajaran tatap muka pada masa pandemi COVID-19 ini.

Hal itu dikatakan Kepala Disdik Gorontalo Utara, Irwan Abudi Usman, di Gorontalo, Jumat, menyikapi potensi gelombang ketiga serangan pandemi COVID-19 yang juga diwarnai dengan munculnya varian baru, di antaranya omicron.

"Evaluasi pembelajaran tatap muka di seluruh jenjang pendidikan terus dilakukan meski penerapannya hybrid learning. Yaitu menggabungkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran, dengan pembelajaran tatap muka maupun daring," katanya.

Termasuk untuk mengatasi adanya pihak-pihak tertentu yang masih minim pengetahuan tentang pandemi COVID-19, juga vaksinasinya.

Kata Irwan, strategi hybrid learning masih diterapkan, namun teknis pelaksanaannya terus dievaluasi.

Sebab bagi yang tidak menghendaki belajar luring atau tatap muka, dipersilakan mengikuti pembelajaran dalam jaringan (online).

Begitupun yang belum divaksin namun ingin belajar tatap muka, maka disiapkan ruangan terpisah.

Mengingat konsep terintegrasi kebijakan pelaksanaan pendidikan di masa pandemi yang diterapkan di daerah ini yang menggunakan blended planning, merupakan panduan teknis pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Meski harus menyiapkan energi tambahan, juga penyiapan jumlah tenaga pendidik yang memadai.

Sebab ada dua kelas dengan materi pelajaran yang sama, harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tempat terpisah pada jam yang sama.

Semisal yang ditemukan di SMP Muhammadiyah Kwandang. Dari seluruh siswa, tinggal 1 orang yang belum divaksin bahkan orang tuanya telah datang langsung ke sekolah.

Untuk jenjang pendidikan yang hanya memiliki 1 rombongan belajar, kondisi itu tentu cukup merepotkan.

Artinya, siswa yang telah divaksin akan belajar di ruang terpisah dengan yang belum divaksin, untuk mengantisipasi penularan COVID-19.

Model pembelajaran tersebut harus diterapkan mengingat setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan.

"Sehingga evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terus dilakukan. Untuk menjamin layanan pendidikan terbaik di daerah ini tetap diperoleh setiap anak usia sekolah. Juga mendorong seluruh siswa segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 agar aman dari paparan virus tersebut," imbuhnya.

Bersyukur kata Irwan pula, di awal tahun 2022 ini, belum ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kalangan pelajar untuk seluruh jenjang pendidikan.

Seiring peningkatan capaian vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun dan 12 hingga 18 tahun. ***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022