Balai Perlindungan Tanaman (Balintan) Provinsi Gorontalo melakukan pengendalian hama tikus di area persawahan petani di Liluwo, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat.

Kepala Balintan Gorontalo, Abdul Wahid Lahay usai kegiatan itu, mengatakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tikus dilakukan untuk membantu petani.

"Kita bersama Pemerintah Kota Gorontalo, melaksanakan gerakan pengendalian OPT tikus, dan menurut info dari petugas bahwa kurang lebih 20 hektare ada serangan hama tikus," ujarnya.

Ia menjelaskan, intensitas serangan dari hama tikus tersebut dilaporkan sudah mencapai 25 persen, sehingga Balintan bersama petani melakukan pengendalian hama tikus.

"Ini adalah upaya kita dalam rangka pengamanan produksi padi di Kota Gorontalo, dan Insya Allah petani dapat melanjutkan gerakan pengendalian untuk mengantisipasi serangan yang lebih luas," kata dia.

Wahid mengungkapkan, hama tikus menyerang tanaman saat tanaman padi mulai berisi, dan disukai tikus karena batang padi yang terasa manis.

"Ada beberapa bagian dari tanaman padi yang dimakan, sehingga menimbulkan kerugian bagi petani," kata dia.

Selain melakukan pengendalian hama tikus, Balintan pun memberikan bimbingan teknis dan bantuan obat tanaman bagi kelompok tani di wilayah itu.

Sementara itu, Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (PUTP), Roni Rahman menambahkan, ada empat metode untuk mengatasi OPT tikus.

Yang pertama dengan mencari lubang tikus sebelum dan setelah menanam padi, menggunakan petrokum atau umpan, pengemposan dan pestisida nabati dengan buah mengkudu.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022