Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengubah sampah plastik menjadi kerajinan tangan melalui program pembinaan kemandirian.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Lapas Kelas IIA Gorontalo, Sabaruddin, di Gorontalo, Sabtu, mengatakan program itu merupakan salah satu upaya fungsi pembinaan yang efektif.

"Program ini diharapkan mampu membuat WBP menjadi pribadi yang berkarakter positif dan memiliki keterampilan sebagai bekal setelah bebas nanti," ujarnya.

Pada program itu, sejumlah WBP mengolah sampah botol plastik dan batok kelapa menjadi kerajinan tangan hiasan ruangan.

"Bakat dan keterampilan yang mereka miliki akan terus kami asah melalui program kegiatan pembinaan kemandirian, sehingga setelah selesai menjalani masa pidananya mereka dapat memiliki bekal hidup di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

Ia menginginkan saat bebas nanti, mereka dapat bersaing dalam bursa tenaga kerja, membuka lapangan kerja sekaligus mencegah mereka untuk mengulangi tindak pidana kembali.

"Selain itu dapat menunjang terwujudnya keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat," ucap Sabaruddin.

Hasil kerajinan tangan dari WBP kata Sabaruddin, nanti akan didorong untuk dipamerkan, dan diupayakan untuk mendapat kerja sama dengan perusahaan air minum kemasan.

Sementara itu, salah seorang WBP, Wardo mengaku, walaupun berada di dalam Lapas, namun tidak menyurutkan tekat mereka untuk dapat berinovasi dan berkarya.

Wardo berharap agar Lapas Kelas IIA Gorontalo dapat mewujudkan mimpi kami, yaitu menjembatani karya seni ini untuk dapat dipamerkan sekaligus dipasarkan sehingga setidaknya ke depan kami memiliki penghasilan tambahan dari keterampilan yang kami miliki. 

"Sekarang kami adalah kelompok sampah masyarakat, namun percayalah kami akan mengubah sampah menjadi sebuah emas," kata nya.
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022