Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengimbau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh sekolah di daerah itu, senantiasa mewaspadai penularan COVID-19 termasuk varian Omicron.
"DPRD mendukung sepenuhnya pelaksanaan PTM terbatas, namun warga sekolah baik tenaga pendidik dan kependidikan hingga seluruh pelajar, diimbau untuk mewaspadai penularan COVID-19, khususnya varian Omicron yang sementara mewabah saat ini," kata Ketua DPRD Gorontalo Utara, Deisy Sandra Maryana Datau, di Gorontalo, Jumat.
Penerapan protokol kesehatan (prokes) di seluruh sekolah harus menjadi syarat wajib dalam melaksanakan PTM terbatas.
Hal itu untuk menepis kekhawatiran masyarakat tentang ancaman penularan COVID-19 khususnya varian Omicron.
Ia menjelaskan, PTM terbatas menjadi solusi terbaik dalam memenuhi hak pendidikan generasi bangsa khususnya di daerah ini, di tengah pandemi COVID-19.
Olehnya, seluruh pihak diharapkan saling menerapkan prokes, juga saling mengingatkan agar tidak melalaikan prokes, khususnya memakai masker.
Tidak hanya di lingkungan sekolah, di luar sekolah hingga di rumah pun diharapkan penerapan prokes benar-benar menjadi gaya hidup baru di masa pandemi ini.
Belajar di rumah sudah dilalui cukup panjang, selama 2 tahun. Namun disadari peran guru di depan kelas benar-benar tidak tergantikan.
Olehnya pelaksanaan PTM terbatas harus didukung, dengan syarat penerapan prokes ketat tetap diberlakukan.
Bersyukur kata Deisy, data Dinas Pendidikan Gorontalo Utara menyebut, capaian vaksinasi COVID-19 untuk tenaga pendidik dan kependidikan di daerah ini telah mencapai 94 persen.
"Sisanya kata Kadis Pendidikan, sementara diupayakan karena terkendala masalah medis," katanya.
Ditambah capaian vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun dan 7 hingga 12 tahun terus bergulir bahkan hingga pertengahan Februari ini, telah melampaui persentase 54 persen.
"Ini harapan baik bagi dunia pendidikan kita, bahwa anak-anak akan segera membentuk kekebalan tubuh bersama," katanya.
Dengan begitu, capaian vaksinasi yang terus meningkat akan mendukung penuh pelaksanaan PTM terbatas di sekolah.
Deisy mengaku optimistis, kepatuhan menerapkan prokes dan upaya gencar pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di lingkungan pendidikan maupun masyarakat umum, dapat mempertahankan nol kasus COVID-19 di daerah itu.
"Kita terus membangun optimisme dapat menjadi daerah berstatus zona hijau hingga pandemi COVID-19 dinyatakan usai," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"DPRD mendukung sepenuhnya pelaksanaan PTM terbatas, namun warga sekolah baik tenaga pendidik dan kependidikan hingga seluruh pelajar, diimbau untuk mewaspadai penularan COVID-19, khususnya varian Omicron yang sementara mewabah saat ini," kata Ketua DPRD Gorontalo Utara, Deisy Sandra Maryana Datau, di Gorontalo, Jumat.
Penerapan protokol kesehatan (prokes) di seluruh sekolah harus menjadi syarat wajib dalam melaksanakan PTM terbatas.
Hal itu untuk menepis kekhawatiran masyarakat tentang ancaman penularan COVID-19 khususnya varian Omicron.
Ia menjelaskan, PTM terbatas menjadi solusi terbaik dalam memenuhi hak pendidikan generasi bangsa khususnya di daerah ini, di tengah pandemi COVID-19.
Olehnya, seluruh pihak diharapkan saling menerapkan prokes, juga saling mengingatkan agar tidak melalaikan prokes, khususnya memakai masker.
Tidak hanya di lingkungan sekolah, di luar sekolah hingga di rumah pun diharapkan penerapan prokes benar-benar menjadi gaya hidup baru di masa pandemi ini.
Belajar di rumah sudah dilalui cukup panjang, selama 2 tahun. Namun disadari peran guru di depan kelas benar-benar tidak tergantikan.
Olehnya pelaksanaan PTM terbatas harus didukung, dengan syarat penerapan prokes ketat tetap diberlakukan.
Bersyukur kata Deisy, data Dinas Pendidikan Gorontalo Utara menyebut, capaian vaksinasi COVID-19 untuk tenaga pendidik dan kependidikan di daerah ini telah mencapai 94 persen.
"Sisanya kata Kadis Pendidikan, sementara diupayakan karena terkendala masalah medis," katanya.
Ditambah capaian vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun dan 7 hingga 12 tahun terus bergulir bahkan hingga pertengahan Februari ini, telah melampaui persentase 54 persen.
"Ini harapan baik bagi dunia pendidikan kita, bahwa anak-anak akan segera membentuk kekebalan tubuh bersama," katanya.
Dengan begitu, capaian vaksinasi yang terus meningkat akan mendukung penuh pelaksanaan PTM terbatas di sekolah.
Deisy mengaku optimistis, kepatuhan menerapkan prokes dan upaya gencar pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di lingkungan pendidikan maupun masyarakat umum, dapat mempertahankan nol kasus COVID-19 di daerah itu.
"Kita terus membangun optimisme dapat menjadi daerah berstatus zona hijau hingga pandemi COVID-19 dinyatakan usai," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022