Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat pada bulan April, Kota Gorontalo mengalami inflasi sebesar 1,22 persen seiring kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,81 pada Maret 2022 menjadi 109,12 pada April 2022.

Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada delapan kelompok pengeluaran, penurunan indeks pada satu kelompok pengeluaran, serta dua kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks. 

Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin, mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,81 persen.

Selanjutnya ada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,74 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen.

Ditambah dengan kelompok transportasi sebesar 1,81 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,1 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 3,97 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen. 

"Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen," jelas dia.

Hanif mengungkapkan, untuk laju inflasi tahun kalender April 2022 sebesar 1,87 persen dan inflasi “year on year” (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 2,66 persen.

"Bahan makanan pada April 2022 di Kota Gorontalo mengalami inflasi sebesar 2,04 persen.," jelasnya.

Penyumbang inflasi tertinggi pada bulan April 2022 yaitu tomat, minyak goreng, angkutan udara, nasi dengan lauk, bahan bakar rumah tangga, kue kering berminyak, rokok kretek filter, pisang, ikan cakalang dan ikan mujair.

"Inflasi yaitu kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara," pungkas dia.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022