Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Gorontalo mengalami inflasi bulanan sebesar 0,46 persen pada November 2024 dibandingkan Oktober 2024.
"Ada lima komoditas yang memberikan andil paling besar pada inflasi bulan November," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Bone Bolango, Senin.
Ia menjelaskan lima komoditas tersebut yaitu bawang merah yang memberikan andil 0,31 persen, tomat 0,11 persen, cabai rawit, 0,09, ikan kayang 0,08 dan minyak goreng 0,03.
Ia menjelaskan untuk November 2024 Provinsi Gorontalo mengalami inflasi tahunan 0,27 persen, Kota Gorontalo mengalami inflasi tahunan 0,12 persen dan Kabupaten Gorontalo mengalami inflasi tahunan 0,40 persen.
"Inflasi y-on-y Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran," kata Mukhanif.
Enam kelompok pengeluaran itu adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,43 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,74 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,54 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,00 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,30 persen.
Sedangkan, lima kelompok pengeluaran mengalami deflasi y-on-y yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,91 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen.
Serta, kelompok transportasi sebesar 0,55 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,94 persen.