Gorontalo (ANTARA) - Inflasi di Provinsi Gorontalo berada di posisi terendah ketiga nasional pada Oktober 2024, yakni 0,81 persen.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir dalam keterangannya dari Jakarta, Senin pada Rapat Koordinasi Inflasi dengan Kepala Daerah melalui sambungan zoom mengatakan angka inflasi Gorontalo hanya kalah dari Bangka Belitung 0,22 persen dan Sulawesi Tenggara 0,71 persen.
Capaian inflasi Gorontalo secara year on year di bulan Oktober 2024 menjadi yang terbaik setelah tiga bulan sebelumnya yakni Juli 3,07 persen, Agustus 2,65 persen dan September 2,78 persen.
Oleh karena itu, Tomsi meminta ke provinsi dan kabupaten/kota dengan inflasi tinggi untuk segera mencari solusi terbaik.
"Teman-teman kepala daerah, saya mengingatkan kembali walaupun pada pekan lalu sudah diingatkan berkaitan dengan mereka-mereka (daerah-daerah yang inflasi-nya) masih di atas 1,7 persen. Ini mulai dirapatkan kembali, dicek kembali barang-barang apa yang naik dan bagaimana jalan keluarnya," katanya.
Inflasi Provinsi Gorontalo yang rendah dipengaruhi oleh tingkat inflasi di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo yang rendah masing-masing di angka 0,70 persen dan 0,95 persen.
Keduanya juga menjadi kabupaten dan kota terendah inflasi secara nasional untuk bulan Oktober 2024.
"Ini (kota-kota) dekat Jakarta nih, Cilegon dan Serang tolong dicek juga ada apa di sana, dan untuk kabupaten/kota terendah kami ucapkan terima kasih," katanya pula.
Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa inflasi di Gorontalo secara y-on-y dipengaruhi oleh beras 0,39, emas perhiasan 0,30, bawang merah 0,22, sigaret kretek mesin 0,19 dan cumi cumi 0,15.
Sementara secara m-to-m inflasi Gorontalo dipengaruhi oleh komoditi bawang merah 0,23, daging ayam ras 0,8, minyak goreng 0,7, emas perhiasan 0,5 dan biskuit 0,2.***
Inflasi Gorontalo terendah ketiga nasional pada Oktober 2024
Senin, 11 November 2024 20:07 WIB