Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melakukan optimalisasi pencegahan penularan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

"Masyarakat peternak harus didampingi dengan baik agar memahami tentang pencegahan penularan virus PMK pada hewan ternak khususnya sapi," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Roni Imran, di Gorontalo, Selasa.

Pemkab pun diharapkan dapat merancang program peternakan dengan alokasi anggaran yang cukup dalam meningkatkan produksi ternak.

Termasuk upaya meningkatkan pelayanan kesehatan hewan melalui sarana dan prasarana yang perlu disiapkan dengan baik.

Agar saat terjadi penularan penyakit ternak yang dapat mengganggu produktivitas, Pemkab katanya, dapat menanggulanginya dengan mudah.

Aktivis pembangunan sektor pertanian dan peternakan di daerah itu, Yamin Rajawali mengatakan, optimalisasi terhadap sosialisasi pencegahan penularan virus PMK yang dilakukan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sangat penting diapresiasi.

Apalagi kegiatan ini juga untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap pasokan ternak sapi dari daerah ini.

Namun ia berharap, Pemkab dapat memberi solusi terbaik bagi pengusaha sapi, khususnya pengusaha yang hanya memiliki kemampuan modal terbatas.

Sebab dalam menerapkan upaya pencegahan penularan virus PMK seperti yang dipersyaratkan pemerintah, artinya pengusaha harus memiliki modal dua kali dari modal semula.

Pengusaha pun perlu memiliki kesiapan pakan yang cukup untuk menjaga bobot sapi selama 2 minggu masa karantina.

Juga perlu menambah biaya untuk tenaga kerja agar memudahkan pengawasan ternak dalam kandang selama 2 minggu.

Olehnya, Pemkab perlu mendorong kelembagaan yang bisa memberikan layanan untuk meminimalisir biaya.

Seperti ketersediaan holding ground menjadi sangat penting agar kegiatan karantina dapat terkoordinir dengan baik.

Termasuk mendorong industri pakan ternak untuk menjamin ketersediaan dan standarisasi mutu pakan sekaligus bisa menekan biaya pakan.

Serta mendorong model bisnis pertanian dan peternakan terintegrasi untuk bisa menciptakan nilai tambah ekonomi dengan mengurai rantai bisnis.

"Pemkab pun perlu mendorong kemitraan para pihak seperti Perbankan, pelaku usaha dan masyarakat peternak," katanya pula.***
Aktivis sektor pertanian dan peternakan Gorontalo Utara, Yamin Rajawali terkait pendampingan kepada pengusaha ternak sapi dalam upaya pencegahan virus PMK. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022