Presiden RI Joko Widodo mengatakan Indonesia dan Australia memiliki dua fondasi kuat dalam hubungan bilateral guna memperkokoh kerja sama kedua negara.
"Indonesia dan Australia telah memiliki dua fondasi kuat dalam hubungan bilateral, yaitu kemitraan strategis komprehensif yang dimiliki sejak 2018 dan Indonesia-Australia CEPA yang sudah mulai berlaku di tahun 2020," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama PM Australia Anthony Albanese di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.
Presiden Jokowi mengatakan dua fondasi itu sangat penting bagi kedua negara untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral yang saling menguntungkan.
Dalam pertemuan bilateral Indonesia-Australia, Presiden Jokowi dan PM Albanese membahas dua isu besar, yaitu upaya memperkuat kerja sama bilateral dan saling bertukar pendapat mengenai berbagai isu di kawasan dan dunia.
"Mengenai isu isu bilateral, kami lebih fokus berbicara mengenai kerja sama ekonomi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dirinya merasa terhormat bisa menerima kunjungan PM Albanese beserta delegasi Australia. Dia juga gembira karena Indonesia menjadi negara tujuan pertama yang dikunjungi Albanese setelah dua pekan lalu dilantik menjadi PM ke-31 Australia.
"Hal ini menunjukkan kedekatan antara Pemerintah dan masyarakat kedua negara. PM Albanese bukan orang baru bagi saya, kami pernah bertemu di tahun 2020, dan Indonesia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi pada saat beliau terpilih sebagai ketua oposisi di tahun 2019," jelas Presiden.
Sementara itu, Albanese menyampaikan terima kasih kepada Jokowi dan delegasi Indonesia atas sambutan hangat yang diberikan kepada dirinya dan rombongan dalam kunjungannya ke Istana Kepresidenan Bogor.
"Terima kasih, Bapak Presiden," ujar Albanese menggunakan Bahasa Indonesia.
Albanese mengatakan kerja sama bilateral Australia dan Indonesia sangat penting. Dia menekankan Indonesia dan Australia berhubungan secara geografis dan telah menjalin hubungan persahabatan sejak lama.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Indonesia dan Australia telah memiliki dua fondasi kuat dalam hubungan bilateral, yaitu kemitraan strategis komprehensif yang dimiliki sejak 2018 dan Indonesia-Australia CEPA yang sudah mulai berlaku di tahun 2020," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama PM Australia Anthony Albanese di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.
Presiden Jokowi mengatakan dua fondasi itu sangat penting bagi kedua negara untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral yang saling menguntungkan.
Dalam pertemuan bilateral Indonesia-Australia, Presiden Jokowi dan PM Albanese membahas dua isu besar, yaitu upaya memperkuat kerja sama bilateral dan saling bertukar pendapat mengenai berbagai isu di kawasan dan dunia.
"Mengenai isu isu bilateral, kami lebih fokus berbicara mengenai kerja sama ekonomi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dirinya merasa terhormat bisa menerima kunjungan PM Albanese beserta delegasi Australia. Dia juga gembira karena Indonesia menjadi negara tujuan pertama yang dikunjungi Albanese setelah dua pekan lalu dilantik menjadi PM ke-31 Australia.
"Hal ini menunjukkan kedekatan antara Pemerintah dan masyarakat kedua negara. PM Albanese bukan orang baru bagi saya, kami pernah bertemu di tahun 2020, dan Indonesia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi pada saat beliau terpilih sebagai ketua oposisi di tahun 2019," jelas Presiden.
Sementara itu, Albanese menyampaikan terima kasih kepada Jokowi dan delegasi Indonesia atas sambutan hangat yang diberikan kepada dirinya dan rombongan dalam kunjungannya ke Istana Kepresidenan Bogor.
"Terima kasih, Bapak Presiden," ujar Albanese menggunakan Bahasa Indonesia.
Albanese mengatakan kerja sama bilateral Australia dan Indonesia sangat penting. Dia menekankan Indonesia dan Australia berhubungan secara geografis dan telah menjalin hubungan persahabatan sejak lama.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022