Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo, UPT Kanwil Kemenkumham Gorontalo melakukan tes urine kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lapas di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa.
Kepala Seksi Binadik, Kasdin Lato usai kegiatan itu mengatakan, tes urine dilakukan dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Olehnya dalam rangka mengawal suksesnya program P4GN dan memastikan kegiatan Rehabilitasi Sosial Pemasyarakatan, maka dilakukan tes urine kepada 10 orang petugas Lapas dan 134 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) terkait kasus narkoba dan juga peserta rehabilitasi sosial.
Kasdin menjelaskan kegiatan itu merupakan bentuk komitmen dalam mewujudkan Lapas Kelas IIA Gorontalo 'zero narkoba' dan mengawal suksesnya program rehabilitasi sosial di Lapas serta dalam rangka mendukung program P4GN yang dicanangkan pemerintah.
Oleh karena itu kata Kasdij, Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo, Indra Mokoagow mengamanatkan, demi suksesnya program pemberantasan narkoba di Lapas maka apapun hasilnya dari pelaksanaan tes urine tersebut, akan dibuka ke publik sebagai bentuk transparansi.
Sementara Kepala Klinik Lapas Kelas IIA Gorontalo dr. Sri Yolanda Djafar menyatakan dalam pengantarnya bahwa tes urine tersebut dilakukan secara tiba-tiba, tanpa sepengetahuan para petugas dan warga binaan.
"Untuk 10 petugas Lapas kita lakukan secara random dan 134 orang warga binaan tersebut merupakan peserta yang saat ini menjalani program rehabilitasi sosial narkotika dan narapidana kasus narkoba," jelasnya.
Hasil pemeriksaan tes urine yang dibantu oleh tenaga medis Klinik Lapas Gorontalo itu, seluruh peserta menunjukkan hasil tes urine adalah negatif narkoba.
Lebih lanjut Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas dan WBP di Lapas Kelas IIA Gorontalo, khususnya para peserta rehabilitasi sosial narkotika yang dilakukan tes urine.
"Dengan hasil ini menandakan bahwa tercipta komitmen bersama untuk membangun Lapas Gorontalo sebagai Lapas Zero Narkoba," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Kepala Seksi Binadik, Kasdin Lato usai kegiatan itu mengatakan, tes urine dilakukan dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Olehnya dalam rangka mengawal suksesnya program P4GN dan memastikan kegiatan Rehabilitasi Sosial Pemasyarakatan, maka dilakukan tes urine kepada 10 orang petugas Lapas dan 134 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) terkait kasus narkoba dan juga peserta rehabilitasi sosial.
Kasdin menjelaskan kegiatan itu merupakan bentuk komitmen dalam mewujudkan Lapas Kelas IIA Gorontalo 'zero narkoba' dan mengawal suksesnya program rehabilitasi sosial di Lapas serta dalam rangka mendukung program P4GN yang dicanangkan pemerintah.
Oleh karena itu kata Kasdij, Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo, Indra Mokoagow mengamanatkan, demi suksesnya program pemberantasan narkoba di Lapas maka apapun hasilnya dari pelaksanaan tes urine tersebut, akan dibuka ke publik sebagai bentuk transparansi.
Sementara Kepala Klinik Lapas Kelas IIA Gorontalo dr. Sri Yolanda Djafar menyatakan dalam pengantarnya bahwa tes urine tersebut dilakukan secara tiba-tiba, tanpa sepengetahuan para petugas dan warga binaan.
"Untuk 10 petugas Lapas kita lakukan secara random dan 134 orang warga binaan tersebut merupakan peserta yang saat ini menjalani program rehabilitasi sosial narkotika dan narapidana kasus narkoba," jelasnya.
Hasil pemeriksaan tes urine yang dibantu oleh tenaga medis Klinik Lapas Gorontalo itu, seluruh peserta menunjukkan hasil tes urine adalah negatif narkoba.
Lebih lanjut Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas dan WBP di Lapas Kelas IIA Gorontalo, khususnya para peserta rehabilitasi sosial narkotika yang dilakukan tes urine.
"Dengan hasil ini menandakan bahwa tercipta komitmen bersama untuk membangun Lapas Gorontalo sebagai Lapas Zero Narkoba," pungkasnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022