Kantor SAR Gorontalo atau Basarnas terus meningkatkan kompetensi personel dalam melakukan upaya penyelamatan dengan menggelar latihan beregu pertolongan di permukaan air di Pantai Botutonuo, Kabupaten Bone Bolango.
Kepala Kantor SAR Gorontalo, I Made Junetra di Bone Bolango, Rabu, mengatakan, kegiatan itu diikuti sebanyak 14 personel rescuer yang diasah kemampuannya untuk memberikan pertolongan di perairan.
Ia mengungkapkan, pelatihan kompetensi harus rutin dilakukan. Hal itu untuk melatih kesiapan anggota SAR dalam melakukan evakuasi. Personel harus siap dan bekerja profesional dalam melakukan penyelamatan di dalam air.
"Perairan di Gorontalo itu cukup luas, pelatihan kompetensi ini wajib diikuti oleh rescuer, agar ketika terjadi hal yang membahayakan manusia dan lainnya bisa ditangani dengan tepat," tegas dia.
I Made Junetra melanjutkan, kegiatan pelatihan digelar selama empat hari, mulai dari teori hingga praktek di lapangan. Kemampuan para personel diuji saat mengevakuasi korban di air. Selain itu peserta juga di asah kemampuannya dalam memberikan pertolongan pertolongan pertama.
"Ada teori dan ada praktek di lapangan. Ini melatih dan menguji kemampuan personil dalam memberikan penanganan medis, seperti menolong korban yang mengalami henti nafas henti jantung, cedera tulang belakang, dan lainnya, sampai operasi dinyatakan selesai," bebernya.
I Made Junetra mengimbau kepada masyarakat di daerah pesisir dan para nelayan untuk terus meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem dan angin kencang yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Kepala Kantor SAR Gorontalo, I Made Junetra di Bone Bolango, Rabu, mengatakan, kegiatan itu diikuti sebanyak 14 personel rescuer yang diasah kemampuannya untuk memberikan pertolongan di perairan.
Ia mengungkapkan, pelatihan kompetensi harus rutin dilakukan. Hal itu untuk melatih kesiapan anggota SAR dalam melakukan evakuasi. Personel harus siap dan bekerja profesional dalam melakukan penyelamatan di dalam air.
"Perairan di Gorontalo itu cukup luas, pelatihan kompetensi ini wajib diikuti oleh rescuer, agar ketika terjadi hal yang membahayakan manusia dan lainnya bisa ditangani dengan tepat," tegas dia.
I Made Junetra melanjutkan, kegiatan pelatihan digelar selama empat hari, mulai dari teori hingga praktek di lapangan. Kemampuan para personel diuji saat mengevakuasi korban di air. Selain itu peserta juga di asah kemampuannya dalam memberikan pertolongan pertolongan pertama.
"Ada teori dan ada praktek di lapangan. Ini melatih dan menguji kemampuan personil dalam memberikan penanganan medis, seperti menolong korban yang mengalami henti nafas henti jantung, cedera tulang belakang, dan lainnya, sampai operasi dinyatakan selesai," bebernya.
I Made Junetra mengimbau kepada masyarakat di daerah pesisir dan para nelayan untuk terus meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem dan angin kencang yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022