Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengingatkan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, untuk memperketat pemeriksaan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah/2022.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Mikdad Yeser, di Gorontalo, Jumat, untuk memastikan keamanan pangan asal hewan agar masyarakat aman mengonsumsi daging kurban termasuk daging sapi yang dijual harian di pasar tradisional.

"Mayoritas pemotongan hewan kurban di daerah ini adalah sapi, selain kambing. Olehnya pemeriksaan kesehatan hewan kurban diharapkan intensif dan menjangkau 11 kecamatan yang ada," katanya.

Koordinasi antara penyelenggara pemotongan hewan dengan organisasi perangkat teknis terkait khususnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan perlu dilakukan melekat.

Agar seluruh hewan kurban yang akan disembelih benar-benar dipastikan aman dari penyakit khususnya virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Pantauan Antara, di pasar hewan Desa Pontolo, Kecamatan Kwandang, harga sapi mengalami peningkatan signifikan. Rata-rata kenaikan harga per ekor mencapai Rp1 juta.

Aktivitas pasar pun cukup ramai pengunjung yang rata-rata datang membeli untuk keperluan hewan kurban, ada juga untuk konsumsi hajatan pernikahan.

Salah satu pembeli, Ewan Bilontalo (31) mengatakan, sulit menemukan sapi dengan harga di bawah Rp10 juta per ekor. Rata-rata pedagang menjual sapi per ekor mencapai Rp10,5 juta dan di atasnya.

"Seharian saya berkeliling untuk menawar harga sapi agar bisa membeli dengan harga kurang dari Rp10 juta namun tak kunjung berhasil," katanya.

Diakuinya, kenaikan harga sapi terjadi sejak dua pekan terakhir.

Untuk sapi yang biasanya dijual di kisaran Rp9 juta kini naik menjadi Rp10,5 juta hingga Rp11,5 juta per ekor baik sapi jantan maupun betina.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022