Wakil Bupati Bone Bolango Merlan Uloli mengatakan perayaan hari raya Idul Adha, Nabi Ibrahim menjadi teladan bagi kita umat manusia, terlebih umat Islam yang percaya kepada Allah SWT bagaimana Nabi Ibrahim rela berkurban.
Wabup Merlan mengungkapkan kita tahu bersama bahwa ibadah kurban setiap Hari Raya Idul Adha berawal dari kisah kerelaan Nabi Ibrahim AS mengurbankan anak yang sangat dicintainya, Nabi Ismail AS.
"Nah, kita tidak diminta untuk mengurbankan anak maupun keluarga kita, seperti Nabi Ibrahim, tapi bagaimana kita ikhlas mau berbagi apa yang kita miliki. Kita yang berkelebihan ini diharapkan mau berbagi lewat kurban, baik itu sapi maupun kambing," ujar Merlan di Gorontalo, Minggu.
Merlan yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Bone Bolango ini, mengungkapkan kalau kita mau sedikit introspeksi diri, sesungguhnya kita malu di saat kita punya kelebihan, baik itu di dalam status sosial maupun materi. Tetapi tidak mampu menyisihkan sedikit penghasilan untuk berkurban.
Sementara di luar sana, banyak orang yang tidak mampu hanya bekerja serabutan, tapi mereka mampu menyisihkan sedikit penghasilannya untuk kurban.
"Kita seharusnya malu, punya kelebihan, tapi tidak mampu menyisihkan untuk berbagi di hari raya kurban," ungkap Wabup Merlan Uloli.
Meski begitu, orang nomor dua di Bone Bolango ini, memberikan apresiasi kepada jajaran aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dan juga masyarakat Bone Bolango yang mau bersama-sama berkumpul dan berkelompok menyisihkan penghasilan untuk pembelian hewan kurban.
Hal itu bertujuan untuk berbagi kepada mereka kaum duafa yang jarang menikmati daging sapi maupun kambing. Oleh karena itu kata Merlan, ia berharap lewat penyembelihan hewan kurban, pembagian daging bisa merata.
"Kita prioritaskan mereka-mereka yang tidak punya kemampuan untuk kita bagikan daging hewan kurban, sehingga semua bisa menikmati kebahagiaan saat Hari Raya Idul Adha ini," pungkas Merlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Wabup Merlan mengungkapkan kita tahu bersama bahwa ibadah kurban setiap Hari Raya Idul Adha berawal dari kisah kerelaan Nabi Ibrahim AS mengurbankan anak yang sangat dicintainya, Nabi Ismail AS.
"Nah, kita tidak diminta untuk mengurbankan anak maupun keluarga kita, seperti Nabi Ibrahim, tapi bagaimana kita ikhlas mau berbagi apa yang kita miliki. Kita yang berkelebihan ini diharapkan mau berbagi lewat kurban, baik itu sapi maupun kambing," ujar Merlan di Gorontalo, Minggu.
Merlan yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Bone Bolango ini, mengungkapkan kalau kita mau sedikit introspeksi diri, sesungguhnya kita malu di saat kita punya kelebihan, baik itu di dalam status sosial maupun materi. Tetapi tidak mampu menyisihkan sedikit penghasilan untuk berkurban.
Sementara di luar sana, banyak orang yang tidak mampu hanya bekerja serabutan, tapi mereka mampu menyisihkan sedikit penghasilannya untuk kurban.
"Kita seharusnya malu, punya kelebihan, tapi tidak mampu menyisihkan untuk berbagi di hari raya kurban," ungkap Wabup Merlan Uloli.
Meski begitu, orang nomor dua di Bone Bolango ini, memberikan apresiasi kepada jajaran aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dan juga masyarakat Bone Bolango yang mau bersama-sama berkumpul dan berkelompok menyisihkan penghasilan untuk pembelian hewan kurban.
Hal itu bertujuan untuk berbagi kepada mereka kaum duafa yang jarang menikmati daging sapi maupun kambing. Oleh karena itu kata Merlan, ia berharap lewat penyembelihan hewan kurban, pembagian daging bisa merata.
"Kita prioritaskan mereka-mereka yang tidak punya kemampuan untuk kita bagikan daging hewan kurban, sehingga semua bisa menikmati kebahagiaan saat Hari Raya Idul Adha ini," pungkas Merlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022