Sebanyak 11 puskesmas di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, telah dilengkapi alat ultrasonografi (USG) dan elektrokardiogram (EKG).
"Peralatan ini mulai didistribusikan ke 11 puskesmas penerima, dari total 15 puskesmas yang ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune, di Gorontalo, Rabu.
Peralatan tersebut akan memudahkan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu hamil.
Sehingga tidak perlu repot harus ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kondisi bayi dalam kandungan melalui USG. Serta layanan rekam jantung melalui EKG.
Distribusi peralatan tersebut juga ditunjang dengan pelatihan kepada 33 dokter umum dan bidan di setiap puskesmas penerima.
Pihaknya, kata Rizal, memprioritaskan distribusi USG dan EKG untuk puskesmas rawat inap dan yang ada di wilayah terpencil.
Seperti di Puskesmas Limbato, Kecamatan Tolinggula. Selain puskesmas tersebut berada di wilayah yang jauh dari rumah sakit, juga jumlah kunjungan pasiennya cukup tinggi.
Apalagi USG tidak hanya memprioritaskan pada pemeriksaan kebidanan, namun menjangkau layanan pemeriksaan kandungan, ginjal, perut dan pembuluh darah.
Khusus untuk USG layanan ibu hamil, harus dilengkapi dengan EKG agar pemeriksaan lengkap disertai dengan rekam jantung bayi.
Para dokter umum dan bidan yang bertugas di puskesmas, dilatih oleh dokter ahli kandungan dan dokter radiologi untuk dapat mengoperasikan USG dua dimensi dan EKG tersebut.
Ia mengatakan, masih ada 4 puskesmas yang belum menerima bantuan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022 itu.
Yaitu Puskesmas Biau, Buloila, Ponelo Kepulauan dan Gentuma. Namun wilayah di empat puskesmas tersebut dapat menjangkau pelayanan di puskesmas terdekat.
"Kami berupaya pada Tahun Anggaran 2023 nanti, keempat puskesmas itu telah memiliki peralatan yang sama lengkap," katanya.
Peralatan tersebut pun diharapkan dapat mendeteksi cepat kondisi pasien pada pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Sehingga bisa diketahui apakah pasien dapat langsung ditangani, atau memerlukan layanan ke fasilitas tingkat lanjutan.
Upaya ini, menjadi bagian penting dalam peningkatan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ada di daerah ini, imbuhnya. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Peralatan ini mulai didistribusikan ke 11 puskesmas penerima, dari total 15 puskesmas yang ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune, di Gorontalo, Rabu.
Peralatan tersebut akan memudahkan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu hamil.
Sehingga tidak perlu repot harus ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kondisi bayi dalam kandungan melalui USG. Serta layanan rekam jantung melalui EKG.
Distribusi peralatan tersebut juga ditunjang dengan pelatihan kepada 33 dokter umum dan bidan di setiap puskesmas penerima.
Pihaknya, kata Rizal, memprioritaskan distribusi USG dan EKG untuk puskesmas rawat inap dan yang ada di wilayah terpencil.
Seperti di Puskesmas Limbato, Kecamatan Tolinggula. Selain puskesmas tersebut berada di wilayah yang jauh dari rumah sakit, juga jumlah kunjungan pasiennya cukup tinggi.
Apalagi USG tidak hanya memprioritaskan pada pemeriksaan kebidanan, namun menjangkau layanan pemeriksaan kandungan, ginjal, perut dan pembuluh darah.
Khusus untuk USG layanan ibu hamil, harus dilengkapi dengan EKG agar pemeriksaan lengkap disertai dengan rekam jantung bayi.
Para dokter umum dan bidan yang bertugas di puskesmas, dilatih oleh dokter ahli kandungan dan dokter radiologi untuk dapat mengoperasikan USG dua dimensi dan EKG tersebut.
Ia mengatakan, masih ada 4 puskesmas yang belum menerima bantuan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022 itu.
Yaitu Puskesmas Biau, Buloila, Ponelo Kepulauan dan Gentuma. Namun wilayah di empat puskesmas tersebut dapat menjangkau pelayanan di puskesmas terdekat.
"Kami berupaya pada Tahun Anggaran 2023 nanti, keempat puskesmas itu telah memiliki peralatan yang sama lengkap," katanya.
Peralatan tersebut pun diharapkan dapat mendeteksi cepat kondisi pasien pada pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Sehingga bisa diketahui apakah pasien dapat langsung ditangani, atau memerlukan layanan ke fasilitas tingkat lanjutan.
Upaya ini, menjadi bagian penting dalam peningkatan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ada di daerah ini, imbuhnya. ***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022