Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo menyatakan terdapat enam desa di dua kecamatan, terdampak banjir pada Minggu (13/11).
"Informasi awal yang kami terima, sebanyak enam desa terdampak banjir pada Minggu sore hingga malam (13/11). Namun data warga terdampak, masih menunggu laporan resmi dari pemerintah kecamatan dan desa," kata pelaksana tugas (Plt) BPBD Gorontalo Utara, Rully Tanaiyo, di Gorontalo, Senin.
Desa-desa terdampak banjir yaitu, dua lokasi di Desa Titidu, pasar jajan dan wilayah sekitarnya di Desa Moluo, serta Desa Katialada di Kecamatan Kwandang.
Desa Jembatan Merah, Milango dan Leyao di Kecamatan Tomilito. Dengan ketinggian banjir ekstrem di beberapa dusun, diantaranya Dusun Milango Bawah, mencapai lebih dari 1 meter.
Sehingga pihaknya bersama tim SAR, TNI dan Polri, harus melakukan evakuasi warga.
Beruntung kata dia, tidak ada korban jiwa dan banjir mulai surut pada pukul 23.00 WITA, kecuali di Desa Milango, baru surut sekitar pukul 05.00 WITA pada Senin.
Banjir dipicu curah hujan tinggi, menyebabkan daerah aliran sungai yang melintasi desa-desa tersebut meluap.
Saat ini katanya, BPBD bersama Dinas Sosial, masih mencari lokasi strategis untuk mendirikan dapur umum, agar memudahkan distribusi makanan siap saji.
"Kami mulai distribusi makanan siap saji pada pukul 10 pagi ini. Untuk tahap awal sebanyak 500 bungkus makanan," katanya.
Kepala Desa Leyao, Arfan Muhsin, mengatakan, wilayah tersebut memerlukan bantuan makanan siap saji, air minum dan selimut.
Rata-rata permukiman warga terendam dan peralatan dapur pun terendam lumpur sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan memasak.
"Kami berharap bantuan makanan siap saji dan air minum, dapat segera diterima warga terdampak. Mengingat banjir merendam desa itu sejak Ahad sore mulai pukul 17.55 WITA," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Gorontalo Utara sebut enam desa terdampak banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Informasi awal yang kami terima, sebanyak enam desa terdampak banjir pada Minggu sore hingga malam (13/11). Namun data warga terdampak, masih menunggu laporan resmi dari pemerintah kecamatan dan desa," kata pelaksana tugas (Plt) BPBD Gorontalo Utara, Rully Tanaiyo, di Gorontalo, Senin.
Desa-desa terdampak banjir yaitu, dua lokasi di Desa Titidu, pasar jajan dan wilayah sekitarnya di Desa Moluo, serta Desa Katialada di Kecamatan Kwandang.
Desa Jembatan Merah, Milango dan Leyao di Kecamatan Tomilito. Dengan ketinggian banjir ekstrem di beberapa dusun, diantaranya Dusun Milango Bawah, mencapai lebih dari 1 meter.
Sehingga pihaknya bersama tim SAR, TNI dan Polri, harus melakukan evakuasi warga.
Beruntung kata dia, tidak ada korban jiwa dan banjir mulai surut pada pukul 23.00 WITA, kecuali di Desa Milango, baru surut sekitar pukul 05.00 WITA pada Senin.
Banjir dipicu curah hujan tinggi, menyebabkan daerah aliran sungai yang melintasi desa-desa tersebut meluap.
Saat ini katanya, BPBD bersama Dinas Sosial, masih mencari lokasi strategis untuk mendirikan dapur umum, agar memudahkan distribusi makanan siap saji.
"Kami mulai distribusi makanan siap saji pada pukul 10 pagi ini. Untuk tahap awal sebanyak 500 bungkus makanan," katanya.
Kepala Desa Leyao, Arfan Muhsin, mengatakan, wilayah tersebut memerlukan bantuan makanan siap saji, air minum dan selimut.
Rata-rata permukiman warga terendam dan peralatan dapur pun terendam lumpur sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan memasak.
"Kami berharap bantuan makanan siap saji dan air minum, dapat segera diterima warga terdampak. Mengingat banjir merendam desa itu sejak Ahad sore mulai pukul 17.55 WITA," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Gorontalo Utara sebut enam desa terdampak banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022