Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, Rabu, mengatakan hasil pemutakhiran data dari Kementerian Desa menunjukkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan.
“Jika pada tahun 2021 masih ada satu desa dengan status sangat tertinggal, maka tahun 2022 tidak ada lagi desa dengan status tersebut,” katanya di Gorontalo.
Secara keseluruhan IDM dengan status mandiri pada tahun 2021 sebanyak enam desa, kemudian naik menjadi 44 desa pada tahun 2022.
Untuk desa maju dari 127 naik menjadi 253 desa, desa berkembang semula 417 kemudian menjadi 336 desa, serta desa tertinggal 61 menjadi 24 desa.
“Kita patut berbangga, keberhasilan membangun desa ini berkat sinergi, kolaborasi, dan kerja sama seluruh aparatur pemerintah dari tingkat provinsi hingga desa dan kelurahan, serta partisipasi yang luar biasa dari masyarakat,” kata.
Menurutnya indikator pembangunan kelurahan juga mengalami peningkatan, karena dalam dua tahun terakhir jumlah kelurahan cepat berkembang di Provinsi Gorontalo sebanyak 39, kelurahan berkembang 31, dan kelurahan kurang berkembang nol.
Terkait upaya untuk terus meningkatkan pembangunan desa dan kelurahan, Hamka meminta Dinas PMD Dukcapil untuk mengagendakan dialog bersama camat, kepala desa dan lurah, setiap tiga bulan sekali.
Hamka berharap melalui kegiatan dialog tersebut, dapat memperkuat kinerja pembangunan desa dan kelurahan.
“Kita harus memperkuat pembangunan partisipatif yang mengarah pada perbaikan sistem pendampingan dan peningkatan kapasitas masyarakat. Termasuk memperkuat koordinasi, supervisi, monitoring, dan evaluasi untuk penguatan sistem informasi dan data desa berbasis teknologi digital,” kata Hamka.
Provinsi Gorontalo memiliki lima kabupaten dan satu kota, serta 77 kecamatan, 657 desa dan 72 kelurahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indeks Desa Membangun Provinsi Gorontalo meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022