Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pengamat kebijakan publik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Profesor Yuliyanto Kadji, Sabtu di Gorontalo mengatakan, sudah waktunya Provinsi Gorontalo mengekspor bahan olahan terbuat dari jagung.

"Jika ingin menaikkan harga jagung sebagai komoditas unggulan daerah kita, sebaiknya pemerintah daerah tidak lagi berpikir mengekspor jagung pipilan," ujar Yuliyanto.

Menurut ia, komoditas apapun khususnya jagung, jika hanya diekspor dalam bentuk bahan baku atau hanya dalam bentuk pipilan maka upaya untuk meningkatkan produktivitas tidak akan maksimal.

Dalam perspektif jangka panjang, dalam rangka menaikkan produktivitas jagung Gorontalo yang semakin kompetitif dengan daerah lain, maka yang terpenting harus dilakukan adalah upaya pemerintah daerah mengajak investor untuk mengolah pipilan jagung menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi yang berorientasi pada kualitas ekspor.

Disamping terus memaksimalkan kebijakan dan program pembangunan infrastruktur untuk bandara, pelabuhan laut dan listrik. Kemudian, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dengan pengembangan potensi dan kelompok tani, harus lebih proaktif untuk merubah pola pikir "mindset" petani jagung agar tidak terjebak pada permainan tengkulak.

Ia menambahkan, kesejahteraan petani tergantung pada kebijakan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan para petani jagung.

Bantuan pemerintah baik alat dan mesin pertanian, bibit maupun lainnya, harus berpihak kepada petani agar mereka tidak menjual bantuan yang diterima karena tidak adanya dorongan untuk meningkatkan produktivitas akibat anjloknya harga saat panen.

"SKPD jangan hanya berada dekat dengan petani saat menyerahkan bantuan saja, sehingga petani terkesan terjebak pada kegiatan seremonial padahal kondisi mereka di lapangan sangat terpuruk," ujar Yuliyanto.

Pendampingan dari hulu dan hilir kepada petani jagung harus optimal, termasuk berupaya keras melakukan transfer ilmu pengetahuan teknologi khususnya pengolahan pasca panen.

Harga jagung pipilan kering di Gorontalo, saat ini berada di kisaran Rp3.750 per kilo gram. "Saya optimistis, harga tersebut sangat berpeluang naik jika pemerintah membangun kerja sama dengan investor untuk ekspor jagung dalam bentuk olahan," ungkap Yuliyanto.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016