Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Gorontalo Rifli Katili menyebut bahwa dirinya pribadi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo tidak anti kritik.
Hal itu diungkapkan Rifli pada pertemuan dengan pimpinan media yang dirangkaikan dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Triwulan II di Kota Gorontalo, Selasa.
Ia meyakinkan wartawan bahwa dirinya pribadi dan pemerintah provinsi tidak anti kritik. Ia menilai kritik sebagai koreksi untuk perbaikan. Meski begitu, Rifli berharap media membuka ruang untuk hak jawab.
"Kalau soal itu, Insya Allah Rifli Katili tidak anti kritik. Perlu digaris bawahi, ketika teman-teman, taruhlah dalam tanda kutip memberitakan miring pimpinan, OPD maka kasih lah ruang untuk hak jawab," ucap dia.
Mantan Karo Humas dan Protokol itu juga meyakinkan pimpinan media bahwa kerja sama yang dibangun selama ini tidak dalam rangka membungkam pers. Wartawan dan media dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk mensosialisasikan program pemerintah yang telah, sedang dan akan dilakukan.
"Akumulasi dari semua itu diharapkan masyarakat menjadi tahu dan lebih penting lagi ikut terlibat dalam proses pembangunan. Di situ intinya. Buat apa pemerintah capek capek bekerja jika masyarakat tidak tau apa yang sedang dikerjakan?," kata dia.
Ia mengungkapkan jika Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer juga memiliki semangat yang sama. Bahkan dalam beberapa kesempatan tahu betul kerja-kerja jurnalistik.
Rifli berharap silaturahmi dan diskusi rutin dilakukan minimal tiga bulan sekali. Ia juga menuturkan jika Penjabat Gubernur Hamka Hendra Noer berkeinginan hadir, namun karena tugas di Jakarta membuatnya berhalangan kumpul bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Hal itu diungkapkan Rifli pada pertemuan dengan pimpinan media yang dirangkaikan dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Triwulan II di Kota Gorontalo, Selasa.
Ia meyakinkan wartawan bahwa dirinya pribadi dan pemerintah provinsi tidak anti kritik. Ia menilai kritik sebagai koreksi untuk perbaikan. Meski begitu, Rifli berharap media membuka ruang untuk hak jawab.
"Kalau soal itu, Insya Allah Rifli Katili tidak anti kritik. Perlu digaris bawahi, ketika teman-teman, taruhlah dalam tanda kutip memberitakan miring pimpinan, OPD maka kasih lah ruang untuk hak jawab," ucap dia.
Mantan Karo Humas dan Protokol itu juga meyakinkan pimpinan media bahwa kerja sama yang dibangun selama ini tidak dalam rangka membungkam pers. Wartawan dan media dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk mensosialisasikan program pemerintah yang telah, sedang dan akan dilakukan.
"Akumulasi dari semua itu diharapkan masyarakat menjadi tahu dan lebih penting lagi ikut terlibat dalam proses pembangunan. Di situ intinya. Buat apa pemerintah capek capek bekerja jika masyarakat tidak tau apa yang sedang dikerjakan?," kata dia.
Ia mengungkapkan jika Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer juga memiliki semangat yang sama. Bahkan dalam beberapa kesempatan tahu betul kerja-kerja jurnalistik.
Rifli berharap silaturahmi dan diskusi rutin dilakukan minimal tiga bulan sekali. Ia juga menuturkan jika Penjabat Gubernur Hamka Hendra Noer berkeinginan hadir, namun karena tugas di Jakarta membuatnya berhalangan kumpul bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023