"Kapal selam unmanned berteknologi AI yang sedang dikembangkan PT PAL ini memiliki berbagai kapabilitas untuk melaksanakan sejumlah misi operasi, di antaranya empat fungsi Survey & Surveillance, Escort, Proxy, dan Attacker, serta operasi militer lainnya," ucap Kaharuddin dalam keterangan tertulis di Surabaya, Kamis.
Penggunaan AI, kata dia, dapat meningkatkan kemampuan kapal selam dalam berbagai aspek operasional seperti autonomi, navigasi, dan analisa pengambilan keputusan.
"Begitu pentingnya kita harus memiliki teknologi alternatif yang tidak memberikan ancaman terhadap angkatan laut Indonesia, sekaligus juga tetap menjalankan fungsinya untuk melakukan pertahanan keamanan di wilayah laut," katanya.
Sehingga, lanjutnya, memungkinkan pelaksanaan operasi yang lebih mandiri, efisien, terukur dan aman di wilayah bawah air.
"Terlebih bisa juga mengurangi risiko nyawa dengan meminimalisir campur tangan manusia secara langsung dalam praktek pengoperasiannya," katanya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan bahwa kapal selam memegang peran penting dalam kekuatan angkatan laut suatu negara yaitu sebagai aset pertahanan strategis.
Selain itu, kata KSAL, keahlian di bidang teknologi kapal selam harus diutamakan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia.
“Saya percaya bahwa seminar ini akan memfasilitasi diskusi komprehensif mengenai berbagai isu penting, khususnya mengenai pengembangan kekuatan kapal selam, sehingga dapat memberikan masukan konstruktif bagi postur kekuatan angkatan laut di masa depan," ucapnya.
Seminar internasional tersebut, secara khusus memberikan kesempatan kepada para peserta agar dapat memahami lebih dalam tentang produk kapal selam dari perusahaan besar selaku produsen.
Serta menjadi platform untuk memamerkan inovasi terbaru dan memperluas pengetahuan tentang kemajuan terkini dalam teknologi kapal selam.