Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo membentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di seluruh kecamatan, guna mengantisipasi kejahatan yang ditimbulkan akibat narkoba, minuman keras dan perjudian.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gorontalo Utara, Abdul Wahab Paudi, Selasa mengatakan, FKDM telah terbentuk hingga ke dusun-dusun di 123 desa yang tersebar di 11 kecamatan.
Kemudian telah diaktifkan untuk menangkal aksi kejahatan bahkan paham radikal yang dapat menyulut gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di daerah ini.
Secara geografis, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan daerah perlintasan di jalur Trans Sulawesi, bahkan menjadi pintu masuk ke Provinsi Gorontalo di wilayah timur dan barat atau Kecamatan Atinggola yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Utara dan Kecamatan Tolinggula yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah.
Sehingga peningkatan kamtibmas melalui pemberdayaan masyarakat penting dilakukan, didukung aparat TNI dan Polri yang ada di setiap kecamatan.
FKDM pun diberi kewenangan untuk menertibkan kriminalitas yang terjadi di setiap dusun bahkan anggotanya dapat menyelesaikan aksi kriminalitas yang terjadi melalui pendekatan persuasif mengedepankan musyawarah dan mufakat.
"Jika langkah tersebut tidak berhasil dilakukan, maka melaporkan langsung ke pihak berwajib di setiap wilayah sangat penting dilakukan," ujarnya.
Yosfin Dangkua, Camat Tolinggula yang ada di wilayah barat kabupaten ini mengatakan, FKDM efektif berjalan di wilayah tersebut. Bahkan mereka berhasil menyita minuman keras hasil razia pabrik yang memproduksi minuman keras di Desa Tolinggula Ulu.
Efektifitas FKDM ini diharapkan mampu menolkan angka kriminalitas di wilayah tersebut bahkan mewujudkan harapan masyarakat agar Kecamatan Tolinggula bebas minuman keras dan judi.
Mengingat dua aksi kejahatan tersebut kata Yosfin, membuat Kecamatan Tolinggula berada di peringkat pertama angka kriminalitas akibat minuman keras dan judi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gorontalo Utara, Abdul Wahab Paudi, Selasa mengatakan, FKDM telah terbentuk hingga ke dusun-dusun di 123 desa yang tersebar di 11 kecamatan.
Kemudian telah diaktifkan untuk menangkal aksi kejahatan bahkan paham radikal yang dapat menyulut gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di daerah ini.
Secara geografis, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan daerah perlintasan di jalur Trans Sulawesi, bahkan menjadi pintu masuk ke Provinsi Gorontalo di wilayah timur dan barat atau Kecamatan Atinggola yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Utara dan Kecamatan Tolinggula yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah.
Sehingga peningkatan kamtibmas melalui pemberdayaan masyarakat penting dilakukan, didukung aparat TNI dan Polri yang ada di setiap kecamatan.
FKDM pun diberi kewenangan untuk menertibkan kriminalitas yang terjadi di setiap dusun bahkan anggotanya dapat menyelesaikan aksi kriminalitas yang terjadi melalui pendekatan persuasif mengedepankan musyawarah dan mufakat.
"Jika langkah tersebut tidak berhasil dilakukan, maka melaporkan langsung ke pihak berwajib di setiap wilayah sangat penting dilakukan," ujarnya.
Yosfin Dangkua, Camat Tolinggula yang ada di wilayah barat kabupaten ini mengatakan, FKDM efektif berjalan di wilayah tersebut. Bahkan mereka berhasil menyita minuman keras hasil razia pabrik yang memproduksi minuman keras di Desa Tolinggula Ulu.
Efektifitas FKDM ini diharapkan mampu menolkan angka kriminalitas di wilayah tersebut bahkan mewujudkan harapan masyarakat agar Kecamatan Tolinggula bebas minuman keras dan judi.
Mengingat dua aksi kejahatan tersebut kata Yosfin, membuat Kecamatan Tolinggula berada di peringkat pertama angka kriminalitas akibat minuman keras dan judi.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016