Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, mengatakan, harga kopra di Indonesia, termasuk di Provinsi Gorontalo, harus diatur khusus.

"Perlu ada standarisasi, karena harganya terus anjlok hingga kini Rp4.000 per kilogram. Itu penyebab para petani kelapa jadi lesu," katanya, saat Konferensi Kelapa Internasional di Hotel Maqna Kota Gorontalo, Senin.

Menurutnya, harga yang "aman" minimal sebesar Rp7.500 per kilogram, agar petani bisa menikmati keuntungan dan termotivasi menanam kelapa.

Selain standarisasi harga, kata dia, pemerintah akan fokus pada peremajaan serta pengembangan produk turunan berbahan baku tempurung, air, daging, daun, hingga sabut kelapa.

Hingga tahun 2013, Gorontalo memiliki sekitar 6.478.900 pohon kelapa dengan luas areal 64.789 hektare, serta lahan yang masih berpotensi untuk pengembangan kelapa sebesar 39.829 hektare.

Gubernur juga meminta petani untuk mengubah pola pikir petani, dalam hal teknologi pertanian, karena tanaman kelapa dalam bisa dikembangkan dengan teknik terpadu.

"Di bawah tanaman kelapa petani bisa menanam jagung dan beternak sapi, jadi keuntungan lebih banyak dan efisien dalam penggunaan lahan," jelasnya.

Ia berharap konferensi kelapa bisa menghasilkan solusi bagi pemerintah, petani, dan pelaku bisnis di sektor kelapa dalam meningkatkan produksi dan produk turunannya.

Pewarta: Oleh Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013