Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengatakan pihaknya memaksimalkan fungsi pengawasan jelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) Tahun 2024.
"Saya meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk memaksimalkan fungsi pengawasan. Mengingat kondisi keamanan, ketertiban dan sosial politik jelang pemilu seperti sekarang perlu untuk dijaga agar daerah tetap aman dan kondusif," kata Gubernur.
Ia menegaskan jika dirinya bukan (orang) partai politik. "Saya tidak punya orang di desa, kecamatan dan kabupaten maka saya hanya mengandalkan Kesbang untuk mendapatkan informasi yang berkembang di kalangan masyarakat, partai politik, pemuda dan sebagainya. Kesbang sebagai mata dan telinga Gubenur," kata Ismail, usai menggelar Rapat Konsolidasi dengan pejabat dan pegawai Kesbangpol.
Ia meminta Kesbangpol aktif menyampaikan informasi dan situasi yang berkembang di masyarakat. Pembicaraan dan tindakan politik yang berkembang di daerah perlu diketahui untuk memastikan situasi kamtibmas berjalan dengan baik.
"Kepentingan saya tidak untuk memata-matai untuk apa, saya tidak punya kepentingan. Saya hanya ingin tahu di masyarakat itu apa yang sedang meningkat. Hal hal yang mengarah ke stabilitas keamanan pasti saya komunikasikan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)," katanya pula.
Gubernur Ismail juga menekankan tentang aksi unjuk rasa yang menurutnya boleh dan dipersilakan. Hal itu boleh selama tidak menjulur pada perusakan dan anarkisme.
Berikutnya terkait kehadiran pegawai Kesbangpol yang lebih banyak berada di lapangan dibanding di kantor. Menurutnya itu sah-sah saja sepanjang melakukan absensi dan dibekali dengan surat tugas. Hal lain juga menyangkut laporan tentang aktivitas tambang di Bone Bolango dan Pohuwato.
Kedua persoalan itu diminta untuk diawasi karena berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
"Saya meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk memaksimalkan fungsi pengawasan. Mengingat kondisi keamanan, ketertiban dan sosial politik jelang pemilu seperti sekarang perlu untuk dijaga agar daerah tetap aman dan kondusif," kata Gubernur.
Ia menegaskan jika dirinya bukan (orang) partai politik. "Saya tidak punya orang di desa, kecamatan dan kabupaten maka saya hanya mengandalkan Kesbang untuk mendapatkan informasi yang berkembang di kalangan masyarakat, partai politik, pemuda dan sebagainya. Kesbang sebagai mata dan telinga Gubenur," kata Ismail, usai menggelar Rapat Konsolidasi dengan pejabat dan pegawai Kesbangpol.
Ia meminta Kesbangpol aktif menyampaikan informasi dan situasi yang berkembang di masyarakat. Pembicaraan dan tindakan politik yang berkembang di daerah perlu diketahui untuk memastikan situasi kamtibmas berjalan dengan baik.
"Kepentingan saya tidak untuk memata-matai untuk apa, saya tidak punya kepentingan. Saya hanya ingin tahu di masyarakat itu apa yang sedang meningkat. Hal hal yang mengarah ke stabilitas keamanan pasti saya komunikasikan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)," katanya pula.
Gubernur Ismail juga menekankan tentang aksi unjuk rasa yang menurutnya boleh dan dipersilakan. Hal itu boleh selama tidak menjulur pada perusakan dan anarkisme.
Berikutnya terkait kehadiran pegawai Kesbangpol yang lebih banyak berada di lapangan dibanding di kantor. Menurutnya itu sah-sah saja sepanjang melakukan absensi dan dibekali dengan surat tugas. Hal lain juga menyangkut laporan tentang aktivitas tambang di Bone Bolango dan Pohuwato.
Kedua persoalan itu diminta untuk diawasi karena berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023