Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menghadiri Pertemuan the 4th G20 Employment Working Group (EWG).
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan keempat atau terakhir G20 kelompok kerja bidang ketenagakerjaan di bawah Presidensi India 2023.
"Hari ini kita memulai sidang pertama dari pertemuan keempat Employment Working Group (EWG) G20 Presidensi India," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker yang juga Head of Delegation (HoD) Indonesia sekaligus sebagai Co-Chair, Anwar Sanusi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan di Indore, India pada Rabu (19/7), Anwar Sanusi mengungkapkan pertemuan ini melanjutkan pembahasan dan memfinalisasi draf deklarasi Menteri dan outcome documents
dari tiga isu prioritas G20 EWG Presidensi India.
Tiga isu prioritas tersebut, yaitu Addressing Global Skills Gaps (Mengatasi Kesenjangan Keterampilan Global), Adequate Social Protection and Decent Working Conditions for Workers in the Gig Platform Economy (Perlindungan sosial yang memadai dan kondisi kerja yang layak bagi pekerja di ekonomi pertunjukan dan platform) dan sustainable Financing of Adequte Sicial Protection for All (Pembiayaan Berkelanjutan Perlindungan Sosial yang Memadai untuk Semua).
Ia menjelaskan pembahasan terkait isu yang pertama ini sangat penting karena telah menjadi fenomena yang terjadi di mana pun.
Sementara itu, era digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan, terutama munculnya generasi Z yang sejak lahir sudah berinteraksi dengan digital. Selain itu, juga terjadi gap terkait kemampuan atau penguasaan digital.
"Itulah menurut EWG bagaimana strategi-strategi yang tepat untuk mencari solusinya," ucapnya.
Ia mengatakan dalam paparan EWG tahap pertama sampai ketiga, pihaknya telah menyampaikan beberapa best practice, terutama praktik-praktik yang sudah diselenggarakan negara-negara G20 dan juga mitra G20.
Sementara untuk isu yang kedua ini menjadi isu yang telah dibahas sejak Presidensi Indonesia.
Ia mengatakan isu tersebut sangat menarik karena keberadaannya merupakan sebuah keharusan dalam rangka melindungi pekerja.
"Nah pertanyaannya adalah bagaimana pada saat pekerjaan itu banyak yang dilakukan secara digitalisasi. Nah, inilah yang juga menjadi bahan isu yang kita bahas," ucapnya.
Untuk isu ketiga, menurutnya, tidak kalah penting untuk dibahas karena menurutnya setiap program tidak akan memiliki dampak jika tidak dilakukan secara berkelanjutan.
"Itulah beberapa hal yang hari ini kita diskusikan dan banyak poin-poin yang telah kita sepakati. Tinggal beberapa hal saja yang akan kita genapkan untuk besok, dan mudah-mudahan selesai," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemnaker hadiri pertemuan G20 Presidensi India
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan keempat atau terakhir G20 kelompok kerja bidang ketenagakerjaan di bawah Presidensi India 2023.
"Hari ini kita memulai sidang pertama dari pertemuan keempat Employment Working Group (EWG) G20 Presidensi India," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker yang juga Head of Delegation (HoD) Indonesia sekaligus sebagai Co-Chair, Anwar Sanusi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan di Indore, India pada Rabu (19/7), Anwar Sanusi mengungkapkan pertemuan ini melanjutkan pembahasan dan memfinalisasi draf deklarasi Menteri dan outcome documents
dari tiga isu prioritas G20 EWG Presidensi India.
Tiga isu prioritas tersebut, yaitu Addressing Global Skills Gaps (Mengatasi Kesenjangan Keterampilan Global), Adequate Social Protection and Decent Working Conditions for Workers in the Gig Platform Economy (Perlindungan sosial yang memadai dan kondisi kerja yang layak bagi pekerja di ekonomi pertunjukan dan platform) dan sustainable Financing of Adequte Sicial Protection for All (Pembiayaan Berkelanjutan Perlindungan Sosial yang Memadai untuk Semua).
Ia menjelaskan pembahasan terkait isu yang pertama ini sangat penting karena telah menjadi fenomena yang terjadi di mana pun.
Sementara itu, era digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan, terutama munculnya generasi Z yang sejak lahir sudah berinteraksi dengan digital. Selain itu, juga terjadi gap terkait kemampuan atau penguasaan digital.
"Itulah menurut EWG bagaimana strategi-strategi yang tepat untuk mencari solusinya," ucapnya.
Ia mengatakan dalam paparan EWG tahap pertama sampai ketiga, pihaknya telah menyampaikan beberapa best practice, terutama praktik-praktik yang sudah diselenggarakan negara-negara G20 dan juga mitra G20.
Sementara untuk isu yang kedua ini menjadi isu yang telah dibahas sejak Presidensi Indonesia.
Ia mengatakan isu tersebut sangat menarik karena keberadaannya merupakan sebuah keharusan dalam rangka melindungi pekerja.
"Nah pertanyaannya adalah bagaimana pada saat pekerjaan itu banyak yang dilakukan secara digitalisasi. Nah, inilah yang juga menjadi bahan isu yang kita bahas," ucapnya.
Untuk isu ketiga, menurutnya, tidak kalah penting untuk dibahas karena menurutnya setiap program tidak akan memiliki dampak jika tidak dilakukan secara berkelanjutan.
"Itulah beberapa hal yang hari ini kita diskusikan dan banyak poin-poin yang telah kita sepakati. Tinggal beberapa hal saja yang akan kita genapkan untuk besok, dan mudah-mudahan selesai," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemnaker hadiri pertemuan G20 Presidensi India
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023