Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo akan meningkatkan program "gertak birahi" untuk ternak sapi betina produktif di daerah ini.
Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, Minggu mengatakan, pemerintah daerah didukung pihak Kementerian Pertanian RI berhasil melakukan program gertak birahi untuk tiga ribu ekor sapi betina produktif tersebar di 11 kecamatan tahun 2015.
Program tersebut dilakukan dengan cara inseminasi buatan, yang akan mendorong peningkatan populasi ternak sapi lokal.
Populasi ternak sapi di daerah ini baru mencapai delapan ribu ekor, pemerintah daerah menargetkan peningkatan dua kali lipat hasil program tersebut untuk setiap tahunnya.
Serta target jumlah ternak sapi minimal sama dengan jumlah penduduk daerah ini yang telah mencapai 124 ribu jiwa untuk mendukung program swasembada daging nasional.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, Asrin Menu mengatakan, dari tiga ribu sapi betina yang telah diinseminasi tersebut, tingkat keberhasilannya mencapai 70 persen.
Sehingga diprediksi tahun 2016 ini akan lahir dua ribu anak sapi hasil insemninasi buatan, otomatis akan menambah populasi ternak sapi.
Pihaknya terus mendorong peternak untuk produktif menyiapkan pakan dan tetap menerapkan pemeliharaan ternak sapi kandangan.
Mengingat cara tersebut selain sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 19 tahun 2010 tentang hewan lepas di daerah ini, juga akan mendukung program penggemukan sapi.
"Ternak sapi yang dihasilkan tidak hanya meningkat populasinya, juga bobot ternak akan berkualitas dan mendukung program keamanan dan ketertiban masyarakat yang terhindar dari aksi pertikaian warga akibat ternak yang tidak dikandangkan merusak tanaman tetangga atau areal perkebunan warga," ujar Asrin.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, Minggu mengatakan, pemerintah daerah didukung pihak Kementerian Pertanian RI berhasil melakukan program gertak birahi untuk tiga ribu ekor sapi betina produktif tersebar di 11 kecamatan tahun 2015.
Program tersebut dilakukan dengan cara inseminasi buatan, yang akan mendorong peningkatan populasi ternak sapi lokal.
Populasi ternak sapi di daerah ini baru mencapai delapan ribu ekor, pemerintah daerah menargetkan peningkatan dua kali lipat hasil program tersebut untuk setiap tahunnya.
Serta target jumlah ternak sapi minimal sama dengan jumlah penduduk daerah ini yang telah mencapai 124 ribu jiwa untuk mendukung program swasembada daging nasional.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, Asrin Menu mengatakan, dari tiga ribu sapi betina yang telah diinseminasi tersebut, tingkat keberhasilannya mencapai 70 persen.
Sehingga diprediksi tahun 2016 ini akan lahir dua ribu anak sapi hasil insemninasi buatan, otomatis akan menambah populasi ternak sapi.
Pihaknya terus mendorong peternak untuk produktif menyiapkan pakan dan tetap menerapkan pemeliharaan ternak sapi kandangan.
Mengingat cara tersebut selain sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 19 tahun 2010 tentang hewan lepas di daerah ini, juga akan mendukung program penggemukan sapi.
"Ternak sapi yang dihasilkan tidak hanya meningkat populasinya, juga bobot ternak akan berkualitas dan mendukung program keamanan dan ketertiban masyarakat yang terhindar dari aksi pertikaian warga akibat ternak yang tidak dikandangkan merusak tanaman tetangga atau areal perkebunan warga," ujar Asrin.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016