Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar seminar Bangga Budaya Indonesia, sekaligus workshop berlangsung di Rumah Adat Dulohupa, Kota Gorontalo, Kamis (14/9l).
Seminar dan workshop tersebut diselenggarakan untuk penguatan ekosistem Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Provinsi Gorontalo yaitu binthe biluhuta dan kain karawo.
“Saya yakin seminar dan workshop ini memberi masukan dan muatan terhadap kebijakan yang kita ambil dalam pelestarian dan perlindungan budaya takbenda di Gorontalo. Pemerintah terus merangsang dan meningkatkan minat masyarakat terhadap pelestarian budaya daerah," kata Gubernur Ismail.
Ia mengatakan, binthe biluhuta sebenarnya adalah makanan pokok masyarakat Gorontalo. Makanan ini sangat populer dengan nama milu siram atau sup jagung yang diolah dari jagung pulut atau lokal Gorontalo.
Binthe biluhuta sudah ditetapkan menjadi WBTB Indonesia oleh Kemendikbud pada Tahun 2016 dengan nomor registrasi 201600426.
Ia mengatakan pula, kerajinan karawo yang saat ini pun sudah semakin berkembang. Hal itu terlihat dari munculnya beragam motif yang semakin keren serta mode busana karawo yang sesuai dengan perkembangan fesyen kekinian.
Karawo menjadi WBTB Indonesia sejak Tahun 2014 dengan nomor registrasi 201400155.
“Untuk sulaman karawo, sejak awal saya menjadi Penjabat Gubernur sudah meminta untuk memperbanyak pelatihan kepada perajin. Generasi muda harus kita latih karena saat ini perajinnya lebih banyak orang tua,” kata Ismail.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti mengatakan seminar dan workshop merupakan upaya untuk melakukan transfer pengetahuan kepada generasi muda terkait nilai-nilai filosofi dari dua WBTB Gorontalo yaitu binthe biluhuta dan karawo.
Menurutnya, upaya pelestarian dan perlindungan WBTB harus dilakukan melalui aspek filosofi nya dan dikembangkan lewat sektor UMKM.
“Isu utama dari WBTB adalah keberlanjutan pasca penetapan. Jika hanya dari aspek filosofi nya, maka kebudayaan itu akan stagnan. Tetapi jika dikembangkan melalui sektor UMKM, WBTB tersebut akan terus lestari. Seperti halnya karawo yang terus berkembang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Seminar dan workshop tersebut diselenggarakan untuk penguatan ekosistem Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Provinsi Gorontalo yaitu binthe biluhuta dan kain karawo.
“Saya yakin seminar dan workshop ini memberi masukan dan muatan terhadap kebijakan yang kita ambil dalam pelestarian dan perlindungan budaya takbenda di Gorontalo. Pemerintah terus merangsang dan meningkatkan minat masyarakat terhadap pelestarian budaya daerah," kata Gubernur Ismail.
Ia mengatakan, binthe biluhuta sebenarnya adalah makanan pokok masyarakat Gorontalo. Makanan ini sangat populer dengan nama milu siram atau sup jagung yang diolah dari jagung pulut atau lokal Gorontalo.
Binthe biluhuta sudah ditetapkan menjadi WBTB Indonesia oleh Kemendikbud pada Tahun 2016 dengan nomor registrasi 201600426.
Ia mengatakan pula, kerajinan karawo yang saat ini pun sudah semakin berkembang. Hal itu terlihat dari munculnya beragam motif yang semakin keren serta mode busana karawo yang sesuai dengan perkembangan fesyen kekinian.
Karawo menjadi WBTB Indonesia sejak Tahun 2014 dengan nomor registrasi 201400155.
“Untuk sulaman karawo, sejak awal saya menjadi Penjabat Gubernur sudah meminta untuk memperbanyak pelatihan kepada perajin. Generasi muda harus kita latih karena saat ini perajinnya lebih banyak orang tua,” kata Ismail.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti mengatakan seminar dan workshop merupakan upaya untuk melakukan transfer pengetahuan kepada generasi muda terkait nilai-nilai filosofi dari dua WBTB Gorontalo yaitu binthe biluhuta dan karawo.
Menurutnya, upaya pelestarian dan perlindungan WBTB harus dilakukan melalui aspek filosofi nya dan dikembangkan lewat sektor UMKM.
“Isu utama dari WBTB adalah keberlanjutan pasca penetapan. Jika hanya dari aspek filosofi nya, maka kebudayaan itu akan stagnan. Tetapi jika dikembangkan melalui sektor UMKM, WBTB tersebut akan terus lestari. Seperti halnya karawo yang terus berkembang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023