Petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo merayakan tradisi Walima dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah di masjid At Taubah di Lapas setempat.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Kasdin Lato mengatakan perayaan tersebut dilakukan oleh WBP yang dimotori oleh takmirul masjid setempat.
"Peringatan maulid Nabi, diharapkan akan menambah kecintaan warga binaan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dan panutan umat," ucap Kasdin.
Melalui kegiatan itu juga, pihak Lapas Gorontalo ingin warga binaan senantiasa menjaga dan turut berpartisipasi dalam memelihara kelestarian adat dan budaya Gorontalo.
"Ini merupakan salah satu program pembinaan mental spiritual bagi warga binaan," kata dia.
Pada tahun ini, perayaan Walima di Lapas Gorontalo dimeriahkan dengan 35 buah Tolangga (wadah besar) dan Toyopo (wadah kecil) yang diisi dengan berbagai kue kolombengi, kudapan, buah, ayam bakar dan lainnya.
Kasdin menjelaskan masyarakat Gorontalo biasa merayakan Maulid Nabi dengan tradisi Walima yang merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak jaman kerajaan Islam di daerah itu.
Setelah melakukan ceramah dan doa, Tolangga dan Toyopo yang berisi berbagai makanan dan minuman hingga buah dibagikan bagi warga binaan di setiap blok hunian.
Setiap Tolangga dan Toyopo dari blok hunian, dilombakan dan dinilai oleh petugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Kasdin Lato mengatakan perayaan tersebut dilakukan oleh WBP yang dimotori oleh takmirul masjid setempat.
"Peringatan maulid Nabi, diharapkan akan menambah kecintaan warga binaan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dan panutan umat," ucap Kasdin.
Melalui kegiatan itu juga, pihak Lapas Gorontalo ingin warga binaan senantiasa menjaga dan turut berpartisipasi dalam memelihara kelestarian adat dan budaya Gorontalo.
"Ini merupakan salah satu program pembinaan mental spiritual bagi warga binaan," kata dia.
Pada tahun ini, perayaan Walima di Lapas Gorontalo dimeriahkan dengan 35 buah Tolangga (wadah besar) dan Toyopo (wadah kecil) yang diisi dengan berbagai kue kolombengi, kudapan, buah, ayam bakar dan lainnya.
Kasdin menjelaskan masyarakat Gorontalo biasa merayakan Maulid Nabi dengan tradisi Walima yang merupakan salah satu tradisi yang sudah ada sejak jaman kerajaan Islam di daerah itu.
Setelah melakukan ceramah dan doa, Tolangga dan Toyopo yang berisi berbagai makanan dan minuman hingga buah dibagikan bagi warga binaan di setiap blok hunian.
Setiap Tolangga dan Toyopo dari blok hunian, dilombakan dan dinilai oleh petugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023