Wakil Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli menekankan, peran semua pihak untuk bergotong royong menangani permasalahan tengkes (stunting) di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Penekanan tersebut diungkapkan Wakil Bupati usai memberikan arahan dan membuka kegiatan Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Bone Bolango tahun 2023, di Aula Kantor Desa Motilango, Kecamatan Tilongkabila, Jumat.
Menurutnya dengan gotong royong tersebut, diharapkan target penurunan tengkes di daerah ini dapat tercapai, karena tengkes bukan hanya sekadar masalah di sektor kesehatan, tetapi juga terkait dengan akses pangan, layanan kesehatan dasar, termasuk akses air bersih dan sanitasi, serta pola pengasuhan.
"Sekali lagi saya tekankan bahwa penanganan dan penanggulangan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi butuh gotong royong dari semua pihak dan pemangku kepentingan," ujar Merlan.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bone Bolango itu menyebutkan gotong royong adalah kunci untuk menurunkan kasus tengkes di daerah itu. Sehingga, dengan komitmen semua pihak harus yakin dapat menurunkan angka tengkes di Bone Bolango.
Pada dasarnya, percepatan penurunan tengkes merupakan gerakan bersama yang memerlukan komitmen dan kerja keras seluruh Organisasi Perangkat Daereah (OPD), serta keterlibatan semua pihak.
"Dengan semangat gotong royong dan kerjasama, saya yakin permasalahan stunting di Kabupaten Bone Bolango bisa kita selesaikan," kata Merlan Uloli.
Ia berharap dengan adanya kegiatan audit kasus stunting yang menghadirkan para pakar dan dokter anak tersebut, akan ada evaluasi apa sudah dilakukan dalam penanganan stunting selama ini. Karena dari evaluasi itulah akan diketahui langkah-langkah ke depan apa yang bisa dilakukan.
"Saya yakin semua sudah bekerja dengan baik, semua sudah melaksanakan program-program penanganan stunting ini sesuai dengan tupoksi. Hanya saja kita masih butuh kreasi, kreatifitas dan inovasi, sehingga lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan dengan program dari pusat ini," papar Merlan.
Saat ini jumlah keluarga risiko tengkes sebesar 20 persen, sementara jumlah baduta/balita risiko tengkes sebesar 6 persen dari jumlah bayi dua tahun dan balita di Bone Bolango sebesar 94 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Penekanan tersebut diungkapkan Wakil Bupati usai memberikan arahan dan membuka kegiatan Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Bone Bolango tahun 2023, di Aula Kantor Desa Motilango, Kecamatan Tilongkabila, Jumat.
Menurutnya dengan gotong royong tersebut, diharapkan target penurunan tengkes di daerah ini dapat tercapai, karena tengkes bukan hanya sekadar masalah di sektor kesehatan, tetapi juga terkait dengan akses pangan, layanan kesehatan dasar, termasuk akses air bersih dan sanitasi, serta pola pengasuhan.
"Sekali lagi saya tekankan bahwa penanganan dan penanggulangan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi butuh gotong royong dari semua pihak dan pemangku kepentingan," ujar Merlan.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bone Bolango itu menyebutkan gotong royong adalah kunci untuk menurunkan kasus tengkes di daerah itu. Sehingga, dengan komitmen semua pihak harus yakin dapat menurunkan angka tengkes di Bone Bolango.
Pada dasarnya, percepatan penurunan tengkes merupakan gerakan bersama yang memerlukan komitmen dan kerja keras seluruh Organisasi Perangkat Daereah (OPD), serta keterlibatan semua pihak.
"Dengan semangat gotong royong dan kerjasama, saya yakin permasalahan stunting di Kabupaten Bone Bolango bisa kita selesaikan," kata Merlan Uloli.
Ia berharap dengan adanya kegiatan audit kasus stunting yang menghadirkan para pakar dan dokter anak tersebut, akan ada evaluasi apa sudah dilakukan dalam penanganan stunting selama ini. Karena dari evaluasi itulah akan diketahui langkah-langkah ke depan apa yang bisa dilakukan.
"Saya yakin semua sudah bekerja dengan baik, semua sudah melaksanakan program-program penanganan stunting ini sesuai dengan tupoksi. Hanya saja kita masih butuh kreasi, kreatifitas dan inovasi, sehingga lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan dengan program dari pusat ini," papar Merlan.
Saat ini jumlah keluarga risiko tengkes sebesar 20 persen, sementara jumlah baduta/balita risiko tengkes sebesar 6 persen dari jumlah bayi dua tahun dan balita di Bone Bolango sebesar 94 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023