Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Agroforestri dilaksanakan BPDAS Bone Bolango bekerja sama dengan KPH Wilayah VI Kabupaten Gorontalo serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo diyakini meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Alhamdulillah saat ini sudah memasuki masa pemeliharaan tahun kedua (P2). Buah-buahan yang ditanam pada Tahun 2021 seperti jambu mete dan rambutan, saat ini sudah mulai belajar berbuah," kata PPK P2 RHL Agroforestri BPDAS Bone Bolango Muhamad Bakri Nongko pada panen perdana jambu mete di Desa Totopo, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, Jumat.

Tanaman yang tersebar di 25 lokasi program RHL Agroforestri di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo ini, kondisinya rata-rata sudah mulai belajar berbuah.

"Kami berharap manfaatnya bisa dirasakan masyarakat sehingga sangat diyakini dapat meningkatkan perekonomian sekaligus tutupan lahan guna mencegah banjir dan longsor, serta untuk konservasi tanah dan air," kata Bakri.

Berdasarkan data BPDAS Bone Bolango, luas program RHL Agroforestri di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo seluas 2.500 hektare.

Seluruh lahan tersebut ditanami buah-buahan berupa jambu mete, rambutan, dan durian. Serta tanaman keras atau kayu seperti mahoni, gamelina, dan nyato.

Khusus di Kabupaten Gorontalo seluas 500 hektare dan di Desa Totopo mencapai 90 hektare yang dikelola oleh 30 warga yang tergabung dalam kelompok RHL.

Alhamdulillah kata Bakri, tanaman jambu mete sudah berbuah dan kalau dilihat harga di pasar juga cukup bagus.

Harga pembelian di lokasi satu kilo-nya Rp10 ribu, kalau diantar ke pedagang atau pengumpul sampai Rp15 ribu per kilo gram. Kalau satu pohon dalam setahun bisa berbuah hingga 25 kilo gram dan dipanen empat kali, berarti setahun bisa menghasilkan sejuta per pohon.

"Saya berharap dengan produktivitas biji jambu mete ini taraf hidup masyarakat akan meningkat," kata Kepala KPH Wilayah VI Kabupaten Gorontalo Hoerudin.

Anggota kelompok RHL Totopo Burhan Keli mengatakan untuk jambu mete yang ditanam di lereng perbukitan sudah mulai berbuah dengan hasil panen perdana sebanyak lima kilo gram.

Burhan memiliki 200 pohon jambu mete yang ditanam melalui program RHL Agroforestri, yang sudah berbuah sebanyak 150 pohon.

"Rata-rata harganya Rp7.500 per kilo gram. Insya Allah kalau sudah musim hujan, hasil panen akan meningkat. Terima kasih kepada BPDAS, berkat RHL ini bisa meningkatkan penghasilan saya dan warga desa lainnya," kata Burhan.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023