Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, melakukan upaya optimalisasi produksi perikanan.
"Kita harus memaksimalkan produksi perikanan dengan meningkatkan pengolahan hasil perikanan," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara Amanda F.Sunge di Gorontalo, Kamis.
Menurutnya dengan produksi perikanan tangkap sebesar 26.250 ton (2022) dan produksi budidaya sebesar 17.429 ton (2022) harus dapat dimaksimalkan guna memberi nilai tambah dari komoditas perikanan.
Kondisi tersebut pastinya dapat lebih membantu peningkatan pendapatan para pelaku usaha perikanan di daerah ini.
Selama ini kata Amanda, dari produksi tersebut lebih besar dipasarkan dalam bentuk segar (raw material) dan hanya sedikit yang diolah untuk dijadikan produk perikanan.
Meskipun kemarin kata dia, daerah tersebut sudah melaksanakan ekspor perdana dari salah satu UKM, namun ekspor tersebut juga masih dalam bentuk ikan segar.
Ke depan pihaknya kata Amanda akan fokus pada peningkatan kapasitas UKM pengolahan guna meningkatkan kapasitas usaha mereka.
Dinas Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2022 telah melaksanakan Rehab Unit Pengolahan Ikan (UPI) sebanyak tiga unit dan ini akan dilanjutkan lagi di Tahun 2024 sebanyak dua unit.
Selain itu ke depan, pihaknya pun akan coba memfasilitasi para UKM tersebut untuk bisa mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).
SKP ini menjadi persyaratan utama untuk usaha pengolahan karena menjamin keamanan pangan.
Mengingat produk perikanan merupakan komoditas pangan, maka pihaknya selaku instansi teknis penanggungjawab kata Amanda pula, harus bisa menjamin keamanan pangan sehingga konsumen yang membeli juga mendapatkan jaminan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
"Kita harus memaksimalkan produksi perikanan dengan meningkatkan pengolahan hasil perikanan," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara Amanda F.Sunge di Gorontalo, Kamis.
Menurutnya dengan produksi perikanan tangkap sebesar 26.250 ton (2022) dan produksi budidaya sebesar 17.429 ton (2022) harus dapat dimaksimalkan guna memberi nilai tambah dari komoditas perikanan.
Kondisi tersebut pastinya dapat lebih membantu peningkatan pendapatan para pelaku usaha perikanan di daerah ini.
Selama ini kata Amanda, dari produksi tersebut lebih besar dipasarkan dalam bentuk segar (raw material) dan hanya sedikit yang diolah untuk dijadikan produk perikanan.
Meskipun kemarin kata dia, daerah tersebut sudah melaksanakan ekspor perdana dari salah satu UKM, namun ekspor tersebut juga masih dalam bentuk ikan segar.
Ke depan pihaknya kata Amanda akan fokus pada peningkatan kapasitas UKM pengolahan guna meningkatkan kapasitas usaha mereka.
Dinas Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2022 telah melaksanakan Rehab Unit Pengolahan Ikan (UPI) sebanyak tiga unit dan ini akan dilanjutkan lagi di Tahun 2024 sebanyak dua unit.
Selain itu ke depan, pihaknya pun akan coba memfasilitasi para UKM tersebut untuk bisa mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).
SKP ini menjadi persyaratan utama untuk usaha pengolahan karena menjamin keamanan pangan.
Mengingat produk perikanan merupakan komoditas pangan, maka pihaknya selaku instansi teknis penanggungjawab kata Amanda pula, harus bisa menjamin keamanan pangan sehingga konsumen yang membeli juga mendapatkan jaminan.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023