Tanjungbalai, Sumut (ANTARA GORONTALO) - Kapal patroli gabungan Bea dan Cukai
Teluk Nibung dan Satuan Polisi Perairan Polres Tanjungbalai Polda
Sumatera Utara dilempari molotov oleh kelompok orang.
Insiden itu terjadi di perairan Selat Malaka, Selasa dini hari, ketika tim patroli gabungan tersebut berupaya mengamankan kapal tongkang yang mengangkut ballpres pakaian bekas yang akan diselundupkan ke Tanjungbalai.
Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan di Tanjungbalai, Selasa, mengatakan awalnya petugas Bea dan Cukai (BC) mendapatkan informasi akan ada kapal tongkang pengangkut ballpres pakaian bekas masuk ke Tanjungbalai.
Pihak BC setempat untuk mencegah penyelundupan meminta bantuan kepolisian.
"Namun, saat petugas gabungan (BC dan Polair) berusaha menghadang kapal itu di tengah laut, sekelompok orang yang ada di kapal tongkang itu bertindak anarkis melempari petugas dengan molotov," kata Ayeb.
Kapolres melanjutkan, petugas BC dan Satpolair berusaha menghindar dan tidak dapat mendekati kapal pengangkut pakaian bekas selundupan dari luar negeri.
Selanjutnya kapal patroli BC Tanjungbalai Karimun yang dilengkapi water canon tiba di lokasi lalu menyiramkan air ke kapal tongkang itu dan akhirnya kapal dikuasai petugas.
Ayep menjelaskan, saat water canon dari kapal patroli BC digunakan, satu per satu orang di kapal itu melompat ke laut sedangkan petugas di kapal patroli naik ke kapal tersebut untuk mengamankan mereka yang lompat ke laut.
Saat petugas mengamankan kapal tongkang itu, sejumlah personel Polres Tanjungbalai dan Polres Asahan melakukan penjagaan di daratan atau ponton bagan Asahan.
"Kapal dan muatan ballpres beserta ABK yang sudah dikuasai petugas akhirnya dibawa BC ke Belawan. Sedangkan 18 orang yang sempat melompat ke laut sudah diamankan ke Mapolres Tanjungbalai untuk didata dan dimintai keterangan," kata Ayep lagi.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan KPPBC Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Yossef Ariyansyah mengaku belum mendapatkan data ballpres dan identitas kapal serta anak buah kapal/ABK tersebut.
"Kapal tongkang, muatan ballpres pakaian, dan ABK digiring ke Belawan. Berapa jumlah ABK dan muatan serta pemilik barang selundupan itu belum belum diketahui karena masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yosef.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Insiden itu terjadi di perairan Selat Malaka, Selasa dini hari, ketika tim patroli gabungan tersebut berupaya mengamankan kapal tongkang yang mengangkut ballpres pakaian bekas yang akan diselundupkan ke Tanjungbalai.
Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu Gunawan di Tanjungbalai, Selasa, mengatakan awalnya petugas Bea dan Cukai (BC) mendapatkan informasi akan ada kapal tongkang pengangkut ballpres pakaian bekas masuk ke Tanjungbalai.
Pihak BC setempat untuk mencegah penyelundupan meminta bantuan kepolisian.
"Namun, saat petugas gabungan (BC dan Polair) berusaha menghadang kapal itu di tengah laut, sekelompok orang yang ada di kapal tongkang itu bertindak anarkis melempari petugas dengan molotov," kata Ayeb.
Kapolres melanjutkan, petugas BC dan Satpolair berusaha menghindar dan tidak dapat mendekati kapal pengangkut pakaian bekas selundupan dari luar negeri.
Selanjutnya kapal patroli BC Tanjungbalai Karimun yang dilengkapi water canon tiba di lokasi lalu menyiramkan air ke kapal tongkang itu dan akhirnya kapal dikuasai petugas.
Ayep menjelaskan, saat water canon dari kapal patroli BC digunakan, satu per satu orang di kapal itu melompat ke laut sedangkan petugas di kapal patroli naik ke kapal tersebut untuk mengamankan mereka yang lompat ke laut.
Saat petugas mengamankan kapal tongkang itu, sejumlah personel Polres Tanjungbalai dan Polres Asahan melakukan penjagaan di daratan atau ponton bagan Asahan.
"Kapal dan muatan ballpres beserta ABK yang sudah dikuasai petugas akhirnya dibawa BC ke Belawan. Sedangkan 18 orang yang sempat melompat ke laut sudah diamankan ke Mapolres Tanjungbalai untuk didata dan dimintai keterangan," kata Ayep lagi.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan KPPBC Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung Yossef Ariyansyah mengaku belum mendapatkan data ballpres dan identitas kapal serta anak buah kapal/ABK tersebut.
"Kapal tongkang, muatan ballpres pakaian, dan ABK digiring ke Belawan. Berapa jumlah ABK dan muatan serta pemilik barang selundupan itu belum belum diketahui karena masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yosef.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016