Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kemunculan ikan hiu di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, didorong menjadi obyek ekowisata yang dapat menunjang perekonomian warga setempat dan kelestarian spesies ikan di kawasan itu.

"Kami akan menjaga hiu-hiu ini dan merawat mereka dengan tidak mengusik. Tapi kami juga berharap pemerintah segera duduk bersama warga untuk menata lokasi ini," kata warga Botubarani, Amran Napu, Kamis.

Ia berharap pemerintah dan penggiat lingkungan serta warga bersepakat mengelola kawasan tersebut dengan tepat, agar jumlah pengunjung yang membludak tidak berdampak negatif bagi keberadaan hiu paus.

Menurutnya ikan hiu di kawasan itu sudah terpantau sejak tiga tahun terakhir. Kawanan hiu biasanya muncul saat nelayan setempat menyebar limbah udang ke laut.

Limbah udang itu berasal dari sebuah pabrik pengolahan udang dan menghasilkan limbah berupa kepala dan kulit udang.

Namun baru seminggu terakhir keberadaan hiu itu menarik minat pengunjung, yang datang memberi makan hiu paus dengan membeli limbah udang dari nelayan.

"Kami menjual limbah udang ini lima puluh ribu rupiah untuk satu keranjang. Jadi kalau ada pengunjung yang ingin melihat hiu itu di permukaan, bisa naik perahu dan memberi makan dari atas," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di Botubarani dalam beberapa hari terakhir muncul kawanan hiu berjumlah 4 hingga 7 ekor, dengan ukuran tubuh bervariasi.

Ikan hiu (Rhincodon typus) merupakan jenis hiu yang ukuran tubuhnya paling besar, biasanya bermigrasi dan memakan plankton, udang atau ikan kecil.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016