Masyarakat di Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mengaku khawatir akan ancaman pencemaran lingkungan dari sejumlah tempat pengolahan material tambang emas.

Salah satu warga Kecamatan Bone Raya, BR, di Gorontalo, Senin mengatakan tempat pengolahan material tambang emas di Desa Pelita Jaya, sudah ada sejak 2019 dan keberadaannya sangat dekat dengan pantai serta jalan lintas Sulawesi, Bone Bolango hingga Bolaang Mongondow Selatan.

"Lokasinya sangat dekat dengan jalan lintas dan pantai. Limbahnya dibuang dan mengendap di situ, jika hujan pasti terbawa air ke laut," kata Bas.

Ia mengatakan bukan tanpa alasan pencemaran lingkungan terjadi, karena bahan material tambang berupa lumpur dan bebatuan kecil, diolah di lokasi tersebut menggunakan bahan kimia untuk memisahkan emas dengan material lain.

Setelah pengolahan selesai, kata dia, air endapan atau lumpur dalam volume yang banyak, langsung dibuang di lokasi itu juga, padahal dalam limbah tersebut diduga terdapat zat kimia beracun yang dapat mengancam kelestarian ekosistem hingga kesehatan warga setempat.

Salah satu nelayan Bone Raya, Mus, mengungkapkan sejak tempat pengolahan material tambang itu beroperasi, ia dan nelayan lainnya enggan untuk mencari ikan di sekitar pantai tersebut karena takut telah tercemar limbah beracun.

"Saya biasanya menyelam dan memanah ikan di sekitar situ, tapi sama saja dengan cari mati kalau makan ikannya. Pasti sudah tercemar zat beracun," kata Mus.

Ia mengatakan memang secara langsung dampaknya belum kelihatan, namun ia meminta pemerintah melakukan pemantauan, penyelidikan, hingga riset di sejumlah lokasi pengolahan emas tersebut.

"Sampai saat ini memang belum ada korban manusia, namun jika bicara soal lingkungan, pasti sudah tercemar," katanya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertanahan dan Perhubungan (DLHPP) Kabupaten Bone Bolango Kusno mengatakan pihaknya belum menerima informasi terkait hal itu.

"Kami akan segera menindaklanjuti, diawali dengan pemantauan lokasi secepatnya," imbuhnya.***

Pewarta: Susanti Sako/Zulkifli Polimengo

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024