Petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Provinsi Gorontalo bersama Dinas Kesehatan melakukan uji sampel takjil yang diperdagangkan di kompleks Universitas Negeri Gorontalo, Rabu.
Kepala BPOM Gorontalo Stepanus Simon Sesa di lokasi uji sampel mengatakan pihaknya ingin memastikan keamanan takjil yang dikonsumsi oleh masyarakat saat bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
"BPOM selama bulan Ramadhan melakukan pengawasan terhadap jajanan buka puasa atau takjil," ucap Stepanus.
Ia menjelaskan, pada hari ini pihaknya melakukan uji sampel dengan jumlah 51 takjil di dua lokasi, yaitu kompleks Universitas Negeri Gorontalo dan Kelurahan Bugis.
Stepanus mengungkapkan, pengawasan pangan dilakukan sepanjang tahun, namun saat bulan Ramadhan hal itu ditingkatkan karena banyak pedagang takjil musiman yang bermunculan untuk menu buka puasa.
Pemeriksaan sampel kandungan takjil dilakukan dengan menggunakan mobil laboratorium keliling, Hal itu untuk memastikan takjil yang dikonsumsi masyarakat aman dari zat berbahaya dan selalu higienis.
Bahan berbahaya yang dilarang terkandung dalam makanan dan minuman, kata dia, berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi, seperti boraks, formalin dan pewarna rhodamine B yang dapat menimbulkan sel kanker pada manusia.
"Jika ada jajanan yang terbukti menggunakan bahan berbahaya, BPOM akan langsung mengamankan dan menelusuri sumbernya hingga ke pemasok makanan tersebut," tegas dia.
Inspeksi mendadak itu akan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo selama bulan Ramadhan.
"Besok, kegiatan ini akan dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango," katanya.
Petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo melakukan uji sampel takjil di dalam mobil laboratorium keliling di kompleks Universitas Negeri Gorontalo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (13/3/2024). ANTARA/Adiwinata Solihin
