Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mengatakan,
Islam sangat mementingkan pendidikan, bukan hanya dalam arti menambah
pengetahuan dan edukasi tetapi juga nilai-nilai akhlak yang baik.
Secara khusus, dia meminta para santri untuk terus belajar, menyebarkan pengetahuan, dan mengamalkan ilmunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Agama
(Islam) dan pendidikan tidak terpisahkan. Keduanya menyatu. Belajar,
kemudian menyebarkan dan mengamalkan apa yang dipelajari telah
dicontohkan para pendiri bangsa Indonesia. Indonesia didirikan oleh
orang-orang terpelajar," kata dia, di Pondok Pesantren Modern
Baitussalam Prambanan, Yogyakarta, seperti dalam keterangan tertulis
MPR, Senin.
Dia menyebut tokoh-tokoh Islam
nusantara, di antaranya Soekarno, M.Hatta, Natsir, tokoh Muhammadiyah
dan NU, merupakan orang-orang terpelajar dan mempertahankan nilai-nilai
yang baik.
"Mereka mewujudkan apa yang dipelajari dalam perilaku di luar kelas.
Dalam konteks Islam, mereka belajar, berjuang, dan mempertahankan nilai-nilai yang baik," ujar dia.
Nur
Wahid mengatakan, Al Qur'an, sunnah, dan sejarah kemerdekaan Indonesia
memperlihatkan pendidikan (belajar mengajar) bukan sekadar untuk
menambah pengetahuan, tapi pengalaman pengetahuan dalam perilaku.
"Bila pada masa lalu, para pendiri bangsa yang
terpelajar memerdekan Indonesia dari penjajah, maka pada masa sekarang
kaum terpelajar seharusnya memerdekan Indonesia dari kemiskinan,
korupsi, dekadensi moral, darurat narkoba," tambah politisi Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016