Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar debat pemilihan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) BEM  di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Wakil Rektor III Hidayat Koniyo, Sabtu mengatakan debat tersebut diikuti oleh tiga pasangan calon dengan tema membangun demokrasi UNG berdasarkan asas persamaan dan kewajiban untuk menyongsong UNG unggul dan berdaya saing. 

"Asas dan persamaan dan kewajiban dalam tema mempunyai makna bahwa mahasiswa mempunyai hak dan kewajiban dalam memilih dan memilah pemimpin yang baik dalam suatu demokrasi," ucap dia.

Hidayat menjelaskan, kata menyongsong UNG unggul berdaya saing dalam tema memiliki arti dalam pembelajaran demokrasi mampu membawa UNG menjadi unggul dan berdaya saing.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Langsung (KPL) Agung Bobihu mengatakan setelah pelaksanaan debat, pihaknya akan mengadakan podcast atau siniar pada tanggal 29 April nanti dengan tujuan untuk menampilkan hasil e-vote.

Ia menjelaskan hasil e-vote hanya bisa dilihat oleh pihak fakultas, tidak untuk jurusan karena pemilihan bersifat privasi. Untuk mencegah kecurangan kecurangan e-vote, KPL sudah bekerja sama dengan Polda untuk mengecek situs e-vote.

"Dengan debat ini, bisa meyakinkan seluruh elemen mahasiswa bisa memilih mana kandidat yang terbaik," ujar Agung.

Agung berharap, siapapun yang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo tentunya akan membawa BEM ke arah yang lebih baik lagi.

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024