Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pelaksanaan Operasi "Patuh Otanaha 2016", Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo akan menerapkan sistem "hunting" atau pengejaran.

"Selain sistem `stasioner` kami juga akan menerapkan sistem `hunting` untuk menekan angka pelanggaran pengendara di jalan raya," ungkap kasatlantas Polres Gorontalo Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ferdy Kastalany, Rabu.

Kasatlantas mengatakan, pelaksanaan operasi patuh diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas dan dapat menurunkan pelanggaran lalu lintas.

"Dengan sistem hunting di lokasi yang dianggap rawan pelanggaran lalu lintas, kami berharap dapat menekan angka pelanggaran lalu lintas, tentunya dengan skala prioritas, serta tidak sembarang menghentikan kendaraan di jalan dan sesuai dengan penilaian anggota di lokasi," lanjutnya.

Untuk jumlah pelanggar lalu lintas, menurut Kasatlantas, masih didominasi oleh kendaraan roda dua, dengan pelanggaran berupa tidak lengkapnya surat surat kendaraan dan tidak menggunakan helm.

"Jika pengguna jalan patuh lalu lintas itu bukan untuk Polisi, namun bagi keselamatan dirinya sendiri dan pengguna jalan lainnya," ucap AKP Ferdy.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Gorontala, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bagus Santoso, mengatakan perlu kerja maksimal dari anggota Kepolisian yang terlibat dalam operasi ini untuk memberikan pelajaran serta bimbingan hukum mengenai peraturan lalu lintas kepada masyarakat.

Pelaksanaan Operasi Patuh Otanaha 2016 dilaksanakan dari tanggal 16 Mei hingga tanggal 29 Mei 2016 dengan melibatkan anggota lalu lintas Polda Gorontalo dan Polres jajaran sebanyak 525 personil.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016