Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pemilik Bank Sampah Mutiara di Kota Gorontalo, Purwanto mengatakan pihaknya belum mampu menampung jenis sampah berupa tas plastik atau kresek yang dihasilkan masyarakat di daerah itu.

"Kami ingin sekali menampung sampah tas plastik, tapi tidak punya alat pencacahnya. Sejauh ini yang diterima baru jenis botol atau wadah plastik," katanya di Gorontalo, Sabtu.

Padahal, lanjutnya, sampah tas plastik perlu mendapatkan prioritas daur ulang karena jumlahnya yang banyak dan dihasilkan setiap hari.

Ia berharap membangun kerjasama dengan pemerintah, akan bisa merealisasikan rencana Bank Sampah Mutiara dalam jual beli sampah tas plastik.

Bank Sampah Mutiara terletak Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur dan mampu menyerap sampah sebanyak tiga ton setiap hari.

Sampah itu dikumpulkan dari 400 pos sampah yang tersebar di seluruh kecamatan, hanya dengan satu armada pengangkut yakni kendaraan roda tiga.

Jenis sampah yang masuk ke bank milik Purwanto adalah kertas, botol plastik, botol kaca, kardus, besi, tembaga dan aluminium dengan harga bervariasi.

Untuk setiap kilogram sampah kardus dibeli dengan harga Rp900, kertas Rp600 hingga Rp1.000, plastik campur Rp1.500, gelas plastik Rp2.000 hingga Rp3.000, serta botol kaca Rp400 hingga Rp500 per buah.

Selain membeli dari pos, pihaknya juga menerima penjualan sampah secara pribadi dari warga yang mengantarkan sendiri ke bank sampah tersebut.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016