Gorontalo (ANTARA) - Persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada September 2024 turun menjadi 13,87 persen. Angka tersebut menjadi yang paling rendah sepanjang lebih dari 24 tahun provinsi ini berdiri.
"Kami menyambut baik penurunan angka kemiskinan ini," kata Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin di Gorontalo, Rabu.
Menurutnya Badan Pusat Statistik merilis data yang menunjukkan jumlah penduduk miskin Gorontalo di angka 170,03 ribu orang.
Angka itu berkurang 7,96 ribu orang pada Maret 2024 dengan 14,57 persen.
Ia menilai perekonomian Gorontalo tumbuh baik seiring inflasi yang berhasil ditekan dan daya beli masyarakat yang terjaga.
"Data ini menunjukkan bahwa semua elemen masyarakat bergerak, bekerja sesuai dengan profesi-nya. Alhamdulillah sepanjang Tahun 2024 satu-satunya provinsi yang deflasi hanya Gorontalo," kata Rudy.
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi menggerakkan sektor riil di daerah. Mulai dari pemerintah kabupaten/kota, provinsi, instansi vertikal, perbankan dan Forkopimda.
"Pada level pemerintah, semua pihak berkontribusi untuk menjaga kondusif-nya daerah, regulasi yang pro investasi, lapangan kerja dan lain lain. Sementara di level perbankan menjaga perputaran uang tetap lancar dan perekonomian berjalan baik," katanya.
Selain angka kemiskinan Gorontalo yang mengalami penurunan, BPS juga merilis perkembangan gini rasio Provinsi Gorontalo yang masuk pada kategori ketimpangan rendah di angka 16,57. Di mana perkotaan masuk pada kategori rendah, sedangkan wilayah perdesaan adalah kategori sedang.
Gini rasio menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi penurunan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo.***